Courtesy of Reuters

Puluhan Peternak Yunani Didakwa Penipuan Dana Bantuan Pertanian Uni Eropa

06 Mar 2025, 18.38 WIB

44 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Peternak Yunani dituduh melakukan penipuan terkait dukungan keuangan dari Uni Eropa.
Kerugian yang ditimbulkan akibat penipuan ini mencapai 2,9 juta euro.
Kasus ini menunjukkan pentingnya pengawasan terhadap penggunaan dana pertanian.

Jaksa Eropa telah menuduh puluhan peternak Yunani yang menerima bantuan keuangan dari Uni Eropa karena membuat pernyataan palsu tentang kepemilikan atau penyewaan lahan padang. Kerugian yang ditimbulkan terhadap anggaran Uni Eropa diperkirakan mencapai 2,9 juta euro. Sebagian besar dari 100 tersangka tidak tinggal di tempat yang mereka nyatakan dalam aplikasi mereka.

Menurut penyelidikan, para tersangka mengajukan pernyataan palsu tentang kepemilikan atau kontrak sewa lahan yang sebenarnya tidak mereka miliki atau sewa. Dana yang mereka terima berasal dari Dana Jaminan Pertanian Eropa dan Dana Pertanian untuk Pembangunan Pedesaan, yang dibayarkan oleh Otoritas Pembayaran Yunani. Kasus ini akan disidangkan di pengadilan Yunani pada bulan Maret dan Mei, dan para tersangka dapat menghadapi hukuman penjara hingga lima tahun dan denda.

Referensi:
[1] https://www.reuters.com/world/europe/eu-charges-dozens-greek-livestock-farmers-with-fraud-2025-03-06/

Analisis Kami

"Penipuan dana bantuan semacam ini menunjukkan adanya kelemahan sistem pengawasan dan validasi pengajuan dana di tingkat negara anggota Uni Eropa. Jika tidak diperbaiki, praktik penyalahgunaan anggaran bisa merusak kepercayaan publik terhadap program bantuan dan menghambat pembangunan sektor pertanian di negara-negara penerima."

Analisis Ahli

Renee Maltezou (Journalist)

"Kasus ini mengindikasikan kebutuhan mendesak untuk reformasi dan transparansi dalam mekanisme distribusi dana Uni Eropa agar meminimalisasi korupsi dan penyalahgunaan."

Prediksi Kami

Kasus ini kemungkinan akan meningkatkan pengawasan dan verifikasi ketat terhadap penerima dana bantuan pertanian Uni Eropa, khususnya di Yunani dan negara anggota lain untuk mencegah penipuan serupa di masa depan.