Courtesy of InterestingEngineering
Ikhtisar 15 Detik
- Terpenes dalam cannabis dapat memberikan pengobatan untuk nyeri kronis tanpa efek psikoaktif.
- Penelitian ini memberikan harapan baru bagi pasien fibromyalgia yang kesulitan menemukan pengobatan yang efektif.
- Ada potensi besar dalam penelitian lebih lanjut tentang senyawa tanaman yang belum ditemukan untuk kesehatan manusia.
Penelitian terbaru dari University of Arizona Health Sciences menunjukkan bahwa senyawa yang ditemukan dalam ganja, yang disebut terpen, dapat membantu mengurangi rasa sakit kronis tanpa memberikan efek "high". Terpen seperti geraniol, linalool, beta-caryophyllene, dan alpha-humulene diuji pada model tikus dengan kondisi fibromyalgia dan rasa sakit pasca operasi. Hasilnya menunjukkan bahwa geraniol sangat efektif dalam mengurangi rasa sakit, terutama untuk kondisi kronis seperti fibromyalgia yang sulit diobati.
Fibromyalgia mempengaruhi sekitar 5% populasi dunia dan menyebabkan rasa sakit yang luas, kelelahan, dan masalah kognitif. Terpen menawarkan alternatif bagi mereka yang khawatir dengan obat penghilang rasa sakit tradisional, seperti opioid, yang dapat menyebabkan efek samping berbahaya. Penelitian ini menunjukkan bahwa terpen dapat menjadi pilihan baru dalam manajemen rasa sakit, memberikan harapan bagi banyak orang yang menderita rasa sakit kronis.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan dalam penelitian tentang terpenes dan nyeri kronis?A
Penelitian menemukan bahwa terpenes tertentu dalam cannabis dapat efektif untuk mengobati nyeri kronis seperti fibromyalgia dan nyeri pasca operasi.Q
Siapa peneliti utama dalam studi ini?A
Peneliti utama dalam studi ini adalah John Streicher, PhD.Q
Apa manfaat terpenes bagi pasien fibromyalgia?A
Terpenes dapat memberikan pengobatan alternatif bagi pasien fibromyalgia yang memiliki sedikit pilihan pengobatan.Q
Mengapa terpenes dianggap sebagai alternatif untuk obat nyeri pasca operasi?A
Terpenes dianggap sebagai alternatif karena tidak menyebabkan efek samping seperti konstipasi yang sering terjadi dengan opioid.Q
Di mana penelitian ini dipublikasikan?A
Penelitian ini dipublikasikan di jurnal Pharmacological Reports.