Courtesy of Reuters
Ikhtisar 15 Detik
- iRobot menghadapi tantangan besar dalam mempertahankan keberlangsungan bisnisnya di tengah persaingan yang ketat.
- Perusahaan mengalami kerugian yang signifikan dan penurunan pendapatan yang drastis.
- Setelah akuisisi oleh Amazon dibatalkan, iRobot mencari kepemimpinan baru untuk memulihkan perusahaan.
iRobot, pembuat penyedot debu Roomba, mengungkapkan kekhawatiran tentang kemampuannya untuk tetap berbisnis. Saham perusahaan ini turun lebih dari 30%, melanjutkan penurunan yang sudah berlangsung selama beberapa tahun. iRobot yang pernah bernilai Rp 58.54 triliun ($3,56 miliar) pada tahun 2021 kini hanya bernilai kurang dari Rp 3.29 triliun ($200 juta) . Perusahaan ini mengalami kerugian yang semakin besar, dengan kerugian bersih mencapai Rp 1.27 triliun ($77,1 juta) pada kuartal keempat tahun 2024, dan pendapatannya turun 44%.
iRobot juga menghadapi persaingan ketat dari pesaing asal China, seperti Ecovacs Robotics, yang menawarkan produk dengan fitur canggih dan harga lebih rendah. Perusahaan ini sedang mempertimbangkan opsi, termasuk kemungkinan dijual atau refinancing utang, setelah meluncurkan delapan model Roomba baru. Sebelumnya, iRobot pernah setuju untuk diakuisisi oleh Amazon, tetapi kesepakatan itu batal karena masalah antitrust dan kekhawatiran privasi. Setelah kesepakatan dibatalkan, pendiri Colin Angle mengundurkan diri sebagai CEO, dan Gary Cohen diangkat untuk memimpin upaya pemulihan perusahaan.
--------------------
Analisis Kami: Kondisi keuangan iRobot yang memburuk menunjukkan bahwa mereka belum mampu beradaptasi dengan cepat terhadap tekanan kompetitif dan ekonomi global yang berubah. Perusahaan perlu fokus pada inovasi yang sebenarnya diferensiatif dan strategi biaya yang lebih efisien agar bisa bersaing dengan produsen yang menawarkan teknologi canggih dengan harga yang lebih rendah.
--------------------
Analisis Ahli:
Analis Teknologi Rumah Pintar: iRobot kehilangan momentum inovasi dan pangsa pasar setelah gagal berkolaborasi dengan pemain besar seperti Amazon, sehingga menghadapi risiko yang serius untuk bertahan di industri yang semakin kompetitif.
--------------------
Baca juga: OpenAI Harus Berubah Jadi Perusahaan Untung untuk Raih Dana Rp 657.80 triliun ($40 Miliar)
What's Next: iRobot kemungkinan akan mengupayakan restrukturisasi mendalam atau penjualan aset untuk mengatasi masalah keuangan, dan mungkin harus berkompetisi lebih agresif atau berkolaborasi untuk bertahan di pasar vacuum cleaner pintar global.
Referensi:
[1] https://www.reuters.com/technology/roomba-maker-irobot-once-amazons-takeover-target-flags-going-concern-risk-2025-03-12/
[1] https://www.reuters.com/technology/roomba-maker-irobot-once-amazons-takeover-target-flags-going-concern-risk-2025-03-12/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan nilai saham iRobot?A
Penurunan nilai saham iRobot disebabkan oleh ketidakpastian makroekonomi dan tarif yang berdampak pada kemampuan perusahaan untuk bertahan.Q
Berapa kerugian bersih iRobot pada kuartal keempat 2024?A
Kerugian bersih iRobot pada kuartal keempat 2024 mencapai $77,1 juta.Q
Siapa CEO baru iRobot yang diangkat untuk memimpin pemulihan perusahaan?A
CEO baru iRobot adalah Gary Cohen, yang diharapkan dapat memimpin upaya pemulihan perusahaan.Q
Mengapa akuisisi iRobot oleh Amazon dibatalkan?A
Akuisisi iRobot oleh Amazon dibatalkan karena keberatan antitrust dan kekhawatiran privasi terkait data spasial yang dikumpulkan oleh perangkat.Q
Apa yang sedang dieksplorasi oleh iRobot untuk mengatasi masalah keuangannya?A
iRobot sedang mengeksplorasi opsi seperti penjualan potensial atau refinancing utang untuk mengatasi masalah keuangannya.