Courtesy of YahooFinance
Kenapa Streaming Mahal? Tren Premiumisasi Membuat Konten Berkualitas Bayar Lebih
13 Mar 2025, 15.16 WIB
140 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Streaming kini semakin tersegmentasi dengan model langganan yang berbeda-beda.
- Kenaikan harga langganan streaming mencerminkan kebutuhan perusahaan untuk mencapai profitabilitas.
- Konsumen harus lebih selektif dalam memilih layanan streaming yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.
Pada tahun 2024, banyak layanan streaming seperti Netflix, Spotify, dan Disney+ mulai mendapatkan keuntungan setelah bertahun-tahun berjuang dalam persaingan yang ketat. Namun, untuk menjaga keuntungan ini, mereka mulai menerapkan sistem harga bertingkat, di mana pengguna harus membayar lebih untuk mendapatkan akses ke konten premium dan tanpa iklan. Misalnya, Netflix menawarkan paket dengan iklan yang lebih murah, tetapi beberapa acara, seperti "Saturday Night Live," tidak tersedia untuk pengguna paket tersebut. Hal ini membuat banyak orang merasa terjebak, karena mereka mungkin harus membayar lebih untuk menikmati konten yang mereka inginkan.
Meskipun ada kritik terhadap harga yang semakin tinggi, beberapa ahli berpendapat bahwa sistem harga bertingkat ini memberikan pilihan kepada konsumen. Mereka yang ingin membayar lebih bisa mendapatkan akses ke konten yang lebih baik, sementara yang ingin menghemat uang masih bisa menikmati layanan dengan kualitas yang lebih rendah. Namun, seiring waktu, pengalaman bagi pengguna dengan paket termurah mungkin akan semakin buruk, dan ini akan menjadi tantangan bagi mereka yang ingin tetap berlangganan tanpa mengeluarkan banyak uang.
--------------------
Analisis Kami: Strategi premiumisasi menunjukkan evolusi industri streaming dari janji awal memberikan kemudahan dan akses murah menjadi sistem pendapatan yang lebih kompleks dan eksklusif. Meskipun menyediakan opsi bagi konsumen, langkah ini bisa menggerus kepuasan pengguna dan loyalitas jangka panjang jika konten berkualitas terlalu banyak disimpan untuk pelanggan premium saja.
--------------------
Analisis Ahli:
Z. John Zhang: Tiered pricing bisa mendemokratisasi layanan dengan memberikan pilihan bagi konsumen dan memungkinkan pembayaran yang adil sesuai kebutuhan pengguna.
Max Signorelli: Waktu layanan streaming yang dipasarkan sebagai alternatif murah telah berakhir dan kini mereka menjadi bagian mainstream media dengan harga yang lebih tinggi.
--------------------
What's Next: Di masa depan, semakin banyak layanan streaming yang akan memisahkan konten terbaiknya di balik paywall dan menyediakan berbagai tingkat langganan, sehingga konsumen harus memilih antara biaya lebih mahal atau pengalaman dengan iklan dan pembatasan konten.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/streaming-wars-over-rich-won-081601068.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/streaming-wars-over-rich-won-081601068.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan premiumisasi dalam konteks streaming?A
Premiumisasi dalam konteks streaming merujuk pada tren di mana layanan streaming menawarkan berbagai tingkat langganan dengan harga yang berbeda, memberikan akses ke konten yang lebih baik bagi mereka yang membayar lebih.Q
Mengapa Netflix dan layanan streaming lainnya mengalami kenaikan harga?A
Netflix dan layanan streaming lainnya mengalami kenaikan harga untuk meningkatkan profitabilitas dan mendanai konten baru, setelah bertahun-tahun beroperasi dengan kerugian.Q
Apa yang terjadi dengan tier langganan ad-supported di Netflix?A
Tier langganan ad-supported di Netflix tidak memberikan akses penuh ke semua konten, termasuk beberapa acara populer seperti 'Saturday Night Live', yang membuat pengguna merasa terbatasi.Q
Bagaimana Spotify berencana untuk menarik pengguna dengan konten premium?A
Spotify berencana untuk menarik pengguna dengan menawarkan konten premium tambahan melalui rencana baru yang akan dikenakan biaya tambahan, seperti audio berkualitas lebih tinggi dan akses ke tiket konser.Q
Apa dampak dari model langganan tiered terhadap konsumen?A
Model langganan tiered dapat memberikan pilihan bagi konsumen, tetapi juga dapat menyebabkan pengalaman yang lebih buruk bagi mereka yang memilih opsi paling murah.