Ilmuwan MIT mengubah sel-sel kulit menjadi neuron, dapat mengubah perbaikan otak dan sumsum tulang belakang.
Courtesy of InterestingEngineering

Ilmuwan MIT mengubah sel-sel kulit menjadi neuron, dapat mengubah perbaikan otak dan sumsum tulang belakang.

13 Mar 2025, 22.37 WIB
134 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Teknik konversi langsung dapat meningkatkan produksi neuron dari sel kulit secara signifikan.
  • Penggunaan virus retro untuk pengiriman gen meningkatkan efisiensi konversi sel.
  • Metode ini berpotensi menjadi alternatif yang lebih baik untuk terapi berbasis sel dalam pengobatan penyakit neurodegeneratif.
Sebuah teknik baru yang dikembangkan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) dapat mengubah sel kulit menjadi neuron tanpa harus melalui tahap sel punca terlebih dahulu. Metode ini telah diuji pada sel kulit tikus dan menunjukkan hasil yang lebih efisien dalam memproduksi neuron dalam jumlah besar. Dengan menggunakan tiga faktor transkripsi dan dua gen tambahan, para peneliti berhasil menghasilkan lebih dari sepuluh neuron dari satu sel kulit, yang merupakan peningkatan signifikan dibandingkan teknik sebelumnya. Teknik ini berpotensi membantu dalam pengobatan cedera tulang belakang dan penyakit neurodegeneratif.
Salah satu tantangan dalam mengubah sel adalah memastikan semua gen yang diperlukan disampaikan dengan benar. Tim peneliti mengatasi masalah ini dengan menggabungkan semua faktor transkripsi ke dalam satu virus yang dimodifikasi, sehingga memudahkan pengendalian ekspresi gen. Mereka juga menggunakan virus lain untuk mempercepat pembelahan sel, yang membuat sel lebih mudah diubah menjadi neuron. Metode konversi langsung ini bisa menjadi alternatif yang lebih efisien dibandingkan metode yang menggunakan sel punca, dan dapat mempercepat pengembangan terapi berbasis neuron.
Sumber: https://interestingengineering.com/health/mit-converts-skin-cells-into-neurons

Pertanyaan Terkait

Q
Apa teknik baru yang dikembangkan di MIT?
A
Teknik baru yang dikembangkan di MIT membantu mengubah sel kulit menjadi neuron tanpa perlu mengubahnya menjadi sel punca terlebih dahulu.
Q
Mengapa konversi langsung dari sel kulit ke neuron penting?
A
Konversi langsung penting karena dapat memproduksi neuron dalam jumlah besar dengan lebih efisien, yang dapat membantu dalam terapi penyakit saraf.
Q
Apa tantangan utama dalam konversi sel sebelumnya?
A
Tantangan utama dalam konversi sel sebelumnya adalah sel sering terjebak dalam keadaan perantara saat beralih ke sel punca.
Q
Bagaimana cara kerja faktor transkripsi dalam penelitian ini?
A
Faktor transkripsi bekerja dengan mengubah sel kulit menjadi neuron dengan meningkatkan tingkat ekspresi gen yang diperlukan untuk konversi.
Q
Apa potensi aplikasi dari metode konversi langsung ini?
A
Metode konversi langsung ini memiliki potensi untuk mempercepat pengembangan terapi berbasis neuron untuk penyakit seperti ALS.

Artikel Serupa

Terapi Sel Punca Menunjukkan Harapan Baru untuk Penderita ParkinsonNatureMagazine
Sains
3 bulan lalu
45 dibaca

Terapi Sel Punca Menunjukkan Harapan Baru untuk Penderita Parkinson

Sel Otak Manusia Rekayasa Genetik untuk Mengobati Parkinson Tanpa Obat Anti-PenolakanNatureMagazine
Sains
3 bulan lalu
67 dibaca

Sel Otak Manusia Rekayasa Genetik untuk Mengobati Parkinson Tanpa Obat Anti-Penolakan

Berdiri melawan kelumpuhan: Perawatan sel punca terobosan memicu harapan di seluruh dunia.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
61 dibaca

Berdiri melawan kelumpuhan: Perawatan sel punca terobosan memicu harapan di seluruh dunia.

Pria yang lumpuh berdiri lagi setelah menerima sel punca yang 'direprogram'NatureMagazine
Sains
4 bulan lalu
51 dibaca

Pria yang lumpuh berdiri lagi setelah menerima sel punca yang 'direprogram'

Neuralink penantang: Implan otak-spinal pertama di dunia membantu pasien yang lumpuh berjalan.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
74 dibaca

Neuralink penantang: Implan otak-spinal pertama di dunia membantu pasien yang lumpuh berjalan.

Ilmuwan Swiss memperkenalkan tambalan 'saklar gen' untuk memulai terapi sel untuk diabetes.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
124 dibaca

Ilmuwan Swiss memperkenalkan tambalan 'saklar gen' untuk memulai terapi sel untuk diabetes.