Courtesy of CNBCIndonesia

BMKG Waspadai Risiko Tsunami di Kawasan Underpass Bandara NYIA Saat Mudik 2025

15 Mar 2025, 15.30 WIB

213 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

BMKG memperingatkan potensi tsunami di sekitar Bandara NYIA saat arus mudik Lebaran 2025.
Pengaturan lalu lintas yang hati-hati diperlukan untuk mencegah kemacetan saat evakuasi tsunami.
Jumlah pemudik diperkirakan meningkat, sehingga koordinasi antar kementerian sangat penting.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan tentang potensi tsunami di sekitar Bandara New Yogyakarta International (NYIA) saat arus mudik Lebaran 2025. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengingatkan agar masyarakat waspada, terutama di jalan underpass dekat bandara yang merupakan zona rawan tsunami. Ia mengusulkan agar ada sistem buka-tutup lalu lintas di area tersebut untuk menghindari kemacetan saat evakuasi jika terjadi tsunami.

Diperkirakan, jumlah pemudik tahun ini akan meningkat menjadi 146,48 juta orang, dengan puncak arus mudik pada 28 Maret 2025. Dwikorita meminta agar pengaturan lalu lintas dilakukan dengan hati-hati agar tidak terjadi kemacetan, yang bisa membuat mobil terjebak di dalam terowongan saat evakuasi. BMKG juga berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat tentang peringatan dini tsunami dan cuaca ekstrim.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/news/20250315134604-4-618889/rawan-tsunami-kepala-bmkg-peringatkan-rute-ini-jangan-sampai-macet

Analisis Kami

"Peringatan BMKG sangat tepat karena zona rawan tsunami seperti underpass bandara bisa menjadi titik kritis saat evakuasi massal. Pengelolaan lalu lintas yang buruk hanya akan memperburuk situasi, sehingga langkah koordinasi antarlembaga harus diperkuat segera."

Analisis Ahli

Dwikorita Karnawati

"Sistem buka-tutup lalu lintas harus diatur dengan hati-hati supaya tidak menimbulkan kemacetan saat evakuasi tsunami di bawah terowongan underpass."

Ahmad Rum

"Penerapan sistem deteksi dini dan penyuluhan kepada masyarakat sangat krusial dalam mengurangi risiko korban saat bencana tsunami."

Prediksi Kami

Jika pengaturan lalu lintas dan sosialisasi potensi tsunami tidak dilakukan dengan baik, kemacetan dan risiko kendaraan terjebak di underpass saat evakuasi tsunami kemungkinan besar akan terjadi pada puncak arus mudik Lebaran 2025.