Courtesy of Forbes
Baru-baru ini, ada serangan siber besar-besaran yang dikenal dengan nama CopyRh(ight)adamantys, yang menargetkan pengguna Gmail dan perusahaan. Serangan ini menggunakan malware bernama Rhadamanthys untuk mencuri informasi dan mengirim email palsu yang mengklaim bahwa korban telah melanggar hak cipta di media sosial, terutama Facebook. Para penyerang membuat akun Gmail khusus untuk mengirim email yang tampak resmi, dengan tujuan untuk menipu korban agar percaya bahwa mereka melakukan pelanggaran.
Peneliti dari Check Point Software menemukan bahwa serangan ini tidak hanya canggih, tetapi juga sederhana dalam pelaksanaannya. Mereka menggunakan teknologi AI untuk membuat email yang disesuaikan dengan setiap target, meskipun kemampuan AI yang digunakan masih terbatas. Penemuan ini menunjukkan bahwa penjahat siber semakin pintar dalam menggunakan teknologi untuk mencapai tujuan finansial mereka, dan ini menjadi peringatan bagi semua orang untuk lebih waspada terhadap serangan phishing yang semakin berkembang.