Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Forever 21 mengalami kebangkrutan kedua setelah kesulitan finansial yang berkepanjangan.
- Sparc Group dan JCPenney berkolaborasi untuk mencari solusi strategis bagi Forever 21.
- Perubahan perilaku konsumen menuju belanja online dan inflasi berdampak negatif pada penjualan ritel.
Operator beberapa toko Forever 21, merek yang dulunya populer di kalangan wanita muda untuk pakaian murah dan trendi, telah mengajukan kebangkrutan setelah bertahun-tahun mengalami kinerja buruk. Mereka mengajukan kebangkrutan Chapter 11 di Delaware, dengan aset antara Rp 1.64 triliun ($100 juta) hingga Rp 8.22 triliun ($500 juta) dan utang antara Rp 16.45 triliun ($1 miliar) hingga Rp 164.45 triliun ($10 miliar) . Ini adalah kali kedua Forever 21 mengajukan kebangkrutan, setelah yang pertama pada tahun 2019 yang menyebabkan penutupan ratusan lokasi.
Forever 21 menghadapi tantangan karena banyak pelanggan lebih memilih berbelanja online daripada pergi ke mal, terutama di tengah inflasi yang tinggi yang membuat orang mengurangi anggaran belanja pakaian. Merek ini memiliki lebih dari 540 lokasi di seluruh dunia dan saat ini sedang mencari cara untuk memperbaiki bisnisnya. Sebuah kelompok pembeli, termasuk Simon Property Group dan Brookfield Corp., sebelumnya membeli Forever 21 dari kebangkrutan dan sedang menjajaki opsi strategis untuk operasional merek ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan Forever 21 baru-baru ini?A
Forever 21 baru-baru ini mengajukan kebangkrutan untuk kedua kalinya setelah bertahun-tahun kinerja yang buruk.Q
Mengapa Forever 21 mengajukan kebangkrutan?A
Forever 21 mengajukan kebangkrutan karena mengalami kerugian besar dan penurunan jumlah pelanggan.Q
Siapa yang membeli Forever 21 dari kebangkrutan?A
Forever 21 dibeli oleh sekelompok pembeli termasuk Simon Property Group, Brookfield Corp., dan Authentic Brands melalui Sparc Group.Q
Apa yang dilakukan Sparc Group dengan JCPenney?A
Sparc Group menggabungkan dengan JCPenney untuk membentuk Catalyst Brands dan mengeksplorasi opsi strategis untuk Forever 21.Q
Bagaimana kondisi pasar ritel saat ini mempengaruhi Forever 21?A
Kondisi pasar ritel saat ini, termasuk inflasi dan pergeseran ke belanja online, telah mempengaruhi penjualan Forever 21.