Kecepatan Mach 25: Perusahaan mantan insinyur SpaceX akan menguji teknologi hipersonik Angkatan Udara AS.
Courtesy of InterestingEngineering

Kecepatan Mach 25: Perusahaan mantan insinyur SpaceX akan menguji teknologi hipersonik Angkatan Udara AS.

17 Mar 2025, 21.39 WIB
75 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Varda Space Industries berkomitmen untuk menjadikan pengujian luar angkasa sebagai praktik rutin.
  • Kapsul W-3 dirancang untuk menguji teknologi hipersonik dan sistem IMU pada kecepatan reentry yang sangat tinggi.
  • Program Prometheus bertujuan untuk mempercepat pengembangan teknologi hipersonik melalui platform uji yang efisien.
Varda Space Industries baru saja meluncurkan kapsul orbital ketiganya, W-3, yang membawa teknologi hipersonik untuk Amerika Serikat. Kapsul ini diluncurkan menggunakan platform satelit Rocket Lab Pioneer dalam misi rideshare Transporter-13 oleh SpaceX dari Vandenberg Space Force Base di California. Misi W-3 bertujuan untuk menguji alat yang dirancang untuk beroperasi pada kecepatan sangat tinggi, mencapai lebih dari Mach 25 saat memasuki atmosfer Bumi. Kapsul ini akan mendarat di Koonibba Test Range di Australia Selatan setelah beberapa minggu di orbit.
W-3 membawa Inertial Measurement Unit (IMU) yang dikembangkan oleh Angkatan Udara AS dan Innovative Scientific Solutions Incorporated. IMU ini sangat penting untuk melacak gerakan dan orientasi pada kecepatan tinggi. Varda Space berencana untuk membuat pengujian di luar angkasa menjadi praktik rutin dan juga ingin membangun "pabrik luar angkasa" yang dapat memproduksi material lebih cepat dalam kondisi mikrogravitasi. Mereka berharap suatu hari nanti, mengirim kapsul ke luar angkasa dan kembali ke Bumi akan dianggap sebagai hal yang biasa.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari misi kapsul W-3?
A
Tujuan dari misi kapsul W-3 adalah untuk menguji teknologi hipersonik dan sistem IMU pada kecepatan tinggi.
Q
Siapa yang mengembangkan sistem IMU yang dibawa oleh kapsul W-3?
A
Sistem IMU yang dibawa oleh kapsul W-3 dikembangkan oleh Angkatan Udara AS bekerja sama dengan Innovative Scientific Solutions Incorporated (ISSI).
Q
Di mana kapsul W-3 akan mendarat setelah uji coba reentry?
A
Kapsul W-3 akan mendarat di Koonibba Test Range di Australia Selatan setelah uji coba reentry.
Q
Apa yang dimaksud dengan program Prometheus?
A
Program Prometheus adalah inisiatif dari Angkatan Udara Penelitian Laboratorium untuk mempercepat pengembangan teknologi hipersonik dan reentry.
Q
Siapa pendiri Varda Space Industries?
A
Varda Space Industries didirikan oleh Will Bruey dan Delian Asparouhov.

Artikel Serupa

Masa Depan Manufaktur di Luar Angkasa: Membuat Produk Bernilai Tinggi di OrbitWired
Sains
1 bulan lalu
51 dibaca

Masa Depan Manufaktur di Luar Angkasa: Membuat Produk Bernilai Tinggi di Orbit

Startup Paris Kembangkan Pesawat Ruang Angkasa untuk Hadapi Ancaman Militer di OrbitInterestingEngineering
Bisnis
1 bulan lalu
87 dibaca

Startup Paris Kembangkan Pesawat Ruang Angkasa untuk Hadapi Ancaman Militer di Orbit

Sunbird: Roket fusi nuklir oleh perusahaan Inggris dapat mengurangi waktu perjalanan ke Mars hingga 50%.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
121 dibaca

Sunbird: Roket fusi nuklir oleh perusahaan Inggris dapat mengurangi waktu perjalanan ke Mars hingga 50%.

Kecepatan Mach 5+: Jerman merencanakan pesawat hipersonik untuk melawan China, mengguncang teknologi militer dan luar angkasa.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
169 dibaca

Kecepatan Mach 5+: Jerman merencanakan pesawat hipersonik untuk melawan China, mengguncang teknologi militer dan luar angkasa.

Lulusan Y Combinator, Spaceium, berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 103.60 miliar ($6,3 juta)  yang melebihi target untuk pengisian bahan bakar di luar angkasa.TechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
87 dibaca

Lulusan Y Combinator, Spaceium, berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 103.60 miliar ($6,3 juta) yang melebihi target untuk pengisian bahan bakar di luar angkasa.

Perusahaan Ini Ingin Membangun Stasiun Luar Angkasa yang Memiliki Gravitasi BuatanWired
Sains
4 bulan lalu
204 dibaca

Perusahaan Ini Ingin Membangun Stasiun Luar Angkasa yang Memiliki Gravitasi Buatan