Tarif Royalti Nikel Cs Bakal Naik, ESDM: Kami Takkan Bunuh Industri
Courtesy of CNBCIndonesia

Rangkuman Berita: Tarif Royalti Nikel Cs Bakal Naik, ESDM: Kami Takkan Bunuh Industri

CNBCIndonesia
DariĀ CNBCIndonesia
19 Maret 2025 pukul 08.55 WIB
46 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kebijakan kenaikan tarif royalti dapat menambah beban bagi industri pertambangan.
  • Pemerintah berkomitmen untuk tidak membunuh industri pertambangan dengan kebijakan baru.
  • Industri nikel di Indonesia akan menghadapi tarif royalti tertinggi di dunia jika kebijakan baru diterapkan.
Pemerintah Indonesia sedang merevisi peraturan tentang tarif royalti dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) di sektor mineral dan batu bara. Kebijakan ini mendapat kritik dari para pengusaha karena dianggap akan menambah beban bagi industri pertambangan yang sudah menghadapi banyak tantangan. Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara, Tri Winarno, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membunuh industri pertambangan dan akan melakukan evaluasi keuangan perusahaan sebelum menaikkan tarif royalti.
Para pelaku industri, seperti Hendra Sinadia dari Indonesia Mining Association, mengkhawatirkan bahwa kebijakan ini akan semakin menekan bisnis mereka. Selain rencana kenaikan royalti, mereka juga harus menghadapi berbagai regulasi baru yang memberatkan, seperti kewajiban biodiesel dan pajak yang lebih tinggi. Meidy Katrin Lengkey dari Asosiasi Penambang Nikel Indonesia menambahkan bahwa jika tarif royalti nikel naik menjadi 14%-19%, Indonesia akan memiliki tarif royalti nikel tertinggi di dunia, yang lebih membebani perusahaan dibandingkan dengan negara lain yang menghitung royalti berdasarkan keuntungan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menjadi fokus utama dari kebijakan pemerintah terkait royalti di sektor pertambangan?
A
Fokus utama dari kebijakan pemerintah adalah merevisi tarif royalti dan Penerimaan Negara Bukan Pajak di sektor mineral dan batu bara.
Q
Siapa yang mengkritik kebijakan kenaikan tarif royalti dan mengapa?
A
Hendra Sinadia mengkritik kebijakan tersebut karena dianggap menambah tekanan pada industri pertambangan yang sudah menghadapi banyak tantangan.
Q
Bagaimana pemerintah memastikan bahwa kenaikan tarif royalti tidak membunuh industri pertambangan?
A
Pemerintah memastikan bahwa sebelum menaikkan tarif royalti, mereka akan melakukan evaluasi terhadap keuangan perusahaan.
Q
Apa dampak dari kebijakan baru terhadap industri nikel di Indonesia?
A
Kebijakan baru akan menjadikan Indonesia sebagai negara dengan tarif royalti nikel tertinggi di dunia, yang dapat membebani perusahaan.
Q
Apa saja tantangan yang dihadapi oleh industri pertambangan di Indonesia saat ini?
A
Industri pertambangan di Indonesia saat ini menghadapi berbagai regulasi baru yang memberatkan, termasuk kenaikan royalti dan kewajiban lainnya.

Rangkuman Berita Serupa

Dipastikan Naik, Tarif Royalti Nikel RI Bakal Jadi Tertinggi di DuniaCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
95 dibaca

Dipastikan Naik, Tarif Royalti Nikel RI Bakal Jadi Tertinggi di Dunia

Siap-Siap Naik! Tarif Royalti Nikel RI Bakal Tertinggi dari TetanggaCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
103 dibaca

Siap-Siap Naik! Tarif Royalti Nikel RI Bakal Tertinggi dari Tetangga

Pemerintah Beberkan Alasan Royalti Emas & Nikel Harus NaikCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
118 dibaca

Pemerintah Beberkan Alasan Royalti Emas & Nikel Harus Naik

Pemerintah Bakal Naikkan Tarif Royalti Nikel-Emas, Ini DaftarnyaCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
109 dibaca

Pemerintah Bakal Naikkan Tarif Royalti Nikel-Emas, Ini Daftarnya

Heboh Royalti Nikel-Emas Bakal Dinaikkan, Ini Penjelasan ESDMCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
108 dibaca

Heboh Royalti Nikel-Emas Bakal Dinaikkan, Ini Penjelasan ESDM

Royalti Nikel Cs Bakal Naik, ESDM: Sudah Sesuai Lapkeu PerusahaanCNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
85 dibaca

Royalti Nikel Cs Bakal Naik, ESDM: Sudah Sesuai Lapkeu Perusahaan

Pemerintah Sebut Rencana Kenaikan Royalti Nikel Cs Hampir Final!CNBCIndonesia
Finansial
1 bulan lalu
41 dibaca

Pemerintah Sebut Rencana Kenaikan Royalti Nikel Cs Hampir Final!