Courtesy of Reuters

Village Roadshow Jual Perpustakaan Film Berharga Usai Ajukan Kebangkrutan

19 Mar 2025, 01.37 WIB

108 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Village Roadshow Entertainment Group sedang dalam proses kebangkrutan dan mencari pembeli untuk perpustakaan filmnya.
Perselisihan dengan Warner Bros mengenai rilis film telah memperburuk situasi keuangan Village Roadshow.
Perpustakaan film Village Roadshow mencakup banyak film terkenal yang memiliki potensi nilai tinggi di pasar.

Village Roadshow Entertainment Group, sebuah perusahaan film di AS, baru-baru ini mengajukan kebangkrutan dan sedang mencari pembeli untuk perpustakaan filmnya yang bernilai tinggi. Perpustakaan ini mencakup lebih dari 100 film terkenal, termasuk The Matrix, Ocean's Eleven, dan The Joker. Mereka telah mencapai kesepakatan awal untuk menjualnya seharga Rp 6.00 triliun ($365 juta) kepada Content Partners, tetapi masih terbuka untuk tawaran lain dan berencana mengadakan lelang pada bulan Mei.

Perusahaan ini memiliki utang sebesar Rp 6.46 triliun ($393 juta) dan mengalami masalah keuangan akibat perselisihan dengan Warner Bros, yang merupakan mitra produksi utama mereka. Perselisihan ini muncul setelah Warner Bros merilis film "The Matrix Resurrections" di bioskop dan HBO Max secara bersamaan, yang dianggap melanggar kesepakatan. Selain itu, Village Roadshow juga menghadapi tantangan lain, seperti dampak pandemi COVID-19 pada industri film dan utang yang belum dibayar kepada penulis, yang menyebabkan reputasi mereka rusak.

--------------------

Analisis Kami: Situasi ini menandai bagaimana konflik internal industri perfilman dan perubahan model distribusi digital dapat menghancurkan perusahaan-perusahaan yang tidak mampu beradaptasi. Village Roadshow harus melepaskan aset utamanya untuk bertahan, sementara dampak negatif pada reputasi mereka tentu akan sulit diperbaiki dalam waktu dekat.

--------------------

Analisis Ahli:

Dietrich Knauth: Perselisihan hukum dan beban utang yang besar menjadi pemicu utama kebangkrutan Village Roadshow, memperlihatkan pentingnya manajemen risiko dalam kesepakatan produksi bersama.

Justin Bernbrock: Membuka opsi lelang perpustakaan film bertujuan menjaga nilai aset optimal dan memberikan peluang bagi investor baru untuk menghidupkan kembali portofolio film tersebut.

--------------------

What's Next: Village Roadshow kemungkinan akan melelang perpustakaan filmnya kepada pihak yang menawarkan harga tertinggi, dengan Warner Bros sebagai kandidat kuat, sehingga hak atas film-film populernya dapat berpindah kepemilikan dan mempercepat restrukturisasi perusahaan.

Referensi:
[1] https://www.reuters.com/business/media-telecom/matrix-co-producer-village-roadshow-open-all-bids-after-bankruptcy-2025-03-18/