Courtesy of TheJakartaPost
Ikhtisar 15 Detik
- VinFast berkomitmen untuk memperluas jaringan kendaraan listrik di Indonesia.
- Indonesia berusaha menjadi pusat kendaraan listrik di Asia Tenggara dengan dukungan investasi.
- Meskipun mengalami kerugian, VinFast mendapatkan dukungan kuat dari Vingroup untuk ekspansi global.
VinFast, perusahaan mobil listrik dari Vietnam, berencana untuk membangun 100.000 stasiun pengisian kendaraan listrik di Indonesia. Rencana ini diumumkan oleh Menteri Investasi Indonesia, Rosan Roeslani, saat pertemuan dengan perwakilan VinFast. Selain itu, VinFast juga akan membangun pabrik mobil listrik di Jawa Barat dengan investasi lebih dari Rp 3.29 triliun ($200 juta) , yang ditargetkan dapat memproduksi 50.000 kendaraan setiap tahun. Indonesia ingin menjadi pusat kendaraan listrik di Asia Tenggara, terutama karena memiliki cadangan nikel terbesar di dunia.
Meskipun ada 195.084 kendaraan listrik di Indonesia pada November 2024, tantangan utama adalah harga yang tinggi dan kurangnya stasiun pengisian. Pasar mobil di Indonesia masih didominasi oleh merek Jepang seperti Toyota dan Honda, tetapi merek dari China seperti BYD juga mulai masuk. VinFast berharap dapat bersaing dengan perusahaan besar seperti Tesla, meskipun mereka mengalami kerugian hampir Rp 32.89 triliun ($2 miliar) dalam sembilan bulan pertama tahun 2024. Namun, mereka mendapatkan dukungan kuat dari CEO mereka dan perusahaan induk, Vingroup.