Courtesy of Reuters
SMIC melihat kelebihan chip yang berkepanjangan, menunjukkan prospek ekspansi yang hati-hati.
08 Nov 2024, 11.25 WIB
113 dibaca
Share
Semiconductor Manufacturing International Corporation (SMIC) adalah produsen chip terbesar di China yang memperingatkan bahwa kelebihan kapasitas dalam produksi chip yang lebih tua akan terus berlanjut hingga tahun 2025. Mereka menyatakan bahwa industri semikonduktor global masih berjuang untuk pulih setelah mengalami kekurangan pasokan selama pandemi, yang kini berubah menjadi kelebihan pasokan. Meskipun SMIC mengalami peningkatan pendapatan sebesar 34% menjadi Rp 35.69 triliun ($2,17 miliar) pada kuartal ketiga, mereka tetap berhati-hati dalam memperluas kapasitas produksi baru karena kondisi kelebihan pasokan yang ada.
Co-CEO SMIC, Zhao Haijun, mengatakan bahwa tingkat pemanfaatan industri saat ini hanya sekitar 70%, jauh di bawah tingkat optimal 85%. Meskipun ada dorongan dari pemerintah China untuk memindahkan produksi chip ke produsen domestik, Zhao memperkirakan tren ini akan melambat pada tahun 2025. SMIC juga mencatat bahwa pengeluaran modal tahunan mereka meningkat menjadi Rp 120.05 triliun ($7,3 miliar) pada tahun 2023, tetapi mereka tidak merencanakan proyek baru saat ini. Meskipun pendapatan mereka meningkat, laba bersih SMIC masih di bawah perkiraan analis.