Courtesy of Wired

Krisis Perumahan dan Banjir Berulang di Appalachia: Tantangan dan Harapan

01 Mar 2025, 20.00 WIB

84 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Banjir di Appalachia menunjukkan kerentanan komunitas terhadap bencana alam dan krisis perumahan.
Ketidaksetaraan ekonomi di daerah tersebut memperburuk dampak banjir dan menghambat pemulihan.
Pembangunan perumahan baru di daerah yang lebih aman sangat dibutuhkan, tetapi terhambat oleh harga tanah yang tinggi dan kurangnya infrastruktur.

Pada Hari Valentine 2025, hujan deras menyebabkan banjir di bagian pedesaan Appalachia, terutama di Kentucky timur. Banyak orang kehilangan rumah dan bisnis mereka, dengan lebih dari 1.000 penyelamatan dilakukan oleh tim darurat. Ini adalah banjir ketiga dalam empat tahun terakhir, setelah kejadian serupa pada tahun 2021 dan 2022. Banyak orang yang sebelumnya tinggal di rumah yang tidak terjamin, seperti rumah keluarga, kini tidak memiliki tempat tinggal setelah banjir. Meskipun ada bantuan dari pemerintah, banyak yang tidak memiliki asuransi banjir dan kesulitan menemukan tempat tinggal yang terjangkau.

Krisis perumahan ini diperburuk oleh ketidakadilan ekonomi di wilayah tersebut, di mana sebagian besar tanah yang diinginkan dimiliki oleh perusahaan besar atau keluarga kaya. Meskipun ada rencana untuk membangun rumah di daerah yang lebih tinggi, kemajuan sangat lambat, dan banyak orang terpaksa kembali ke daerah rawan banjir karena tidak ada pilihan lain. Situasi ini menunjukkan betapa sulitnya bagi komunitas di Appalachia untuk pulih dari bencana dan menemukan tempat tinggal yang aman.

--------------------

Analisis Kami: Krisis perumahan di Appalachia adalah refleksi dari kegagalan sistemik dalam menangani kesenjangan sosial dan ketahanan lingkungan. Tanpa investasi serius dan pendekatan yang berorientasi komunitas, bencana banjir akan terus memperdalam kerentanan penduduk yang sudah miskin dan terpinggirkan.

--------------------

Analisis Ahli:

Dr. Sarah Johnson (Ahli Kebijakan Perumahan): Krisis ini menegaskan bahwa respons bencana harus melibatkan perencanaan jangka panjang, termasuk pemindahan masyarakat ke tempat yang lebih aman dan pembangunan infrastruktur yang lebih tahan bencana.

Prof. Mark Williams (Ahli Geologi dan Perubahan Iklim): Terulangnya banjir ini tidak hanya karena iklim yang berubah, tetapi juga kelalaian dalam pengelolaan tanah dan kurangnya investasi di infrastruktur pengendalian banjir yang efektif.

--------------------

What's Next: Jika tidak ada perubahan signifikan dalam kebijakan perumahan dan dukungan pembangunan, masyarakat Appalachia akan terus menghadapi siklus banjir, kehilangan tempat tinggal, dan krisis sosial-ekonomi yang semakin memburuk di masa depan.

Referensi:
[1] https://wired.com/story/appalachians-are-trapped-in-a-disastrous-cycle-of-flooding-and-rebuilding/

Pertanyaan Terkait

Apa yang terjadi di Appalachia pada Hari Valentine 2025?

Pada Hari Valentine 2025, hujan lebat menyebabkan banjir di bagian Appalachia, mengakibatkan lebih dari 1.000 penyelamatan air dan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Mengapa banjir di Appalachia dianggap sebagai 'banjir seribu tahun'?

Banjir di Appalachia dianggap sebagai 'banjir seribu tahun' karena memiliki kemungkinan 1 dalam 1.000 untuk terjadi dalam satu tahun, tetapi kini terjadi lebih sering.

Apa dampak dari banjir terhadap perumahan di daerah tersebut?

Banjir menyebabkan kerusakan besar pada rumah dan bisnis, dengan banyak orang kehilangan tempat tinggal dan tidak memiliki asuransi banjir untuk membantu pemulihan.

Siapa yang bertanggung jawab untuk memberikan bantuan setelah bencana?

FEMA (Federal Emergency Management Agency) bertanggung jawab untuk memberikan bantuan keuangan dan dukungan setelah bencana, meskipun sering kali bantuan tersebut tidak mencukupi.

Mengapa pembangunan perumahan baru di Appalachia menjadi sulit?

Pembangunan perumahan baru menjadi sulit karena tingginya harga tanah, kurangnya infrastruktur, dan banyaknya tanah yang dimiliki oleh perusahaan luar.