Courtesy of Wired
Misteri Kryptos dan Dampak AI: Ketika Kode Rahasia Diserbu Klaim Palsu
07 Mar 2025, 17.00 WIB
130 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kryptos tetap menjadi tantangan yang menarik bagi cryptographers di seluruh dunia.
- Penggunaan AI dalam memecahkan kode Kryptos sering kali menghasilkan solusi yang tidak akurat.
- Jim Sanborn berkomitmen untuk menjaga rahasia kode Kryptos selama hidupnya.
Kryptos adalah sebuah patung yang terletak di belakang markas CIA di Virginia, yang telah menjadi tantangan bagi banyak orang selama 35 tahun untuk memecahkan kode yang ada di dalamnya. Meskipun CIA dan NSA telah berhasil menerjemahkan tiga dari empat panel, bagian terakhir yang dikenal sebagai K4 masih belum terpecahkan. Banyak orang, termasuk yang menggunakan kecerdasan buatan (AI), mengklaim telah menemukan solusi, tetapi sebagian besar dari mereka salah. Jim Sanborn, seniman yang menciptakan Kryptos, merasa frustrasi karena banyak orang yang menggunakan AI untuk mencoba memecahkan kode tanpa memahami kompleksitasnya.
Sanborn khawatir bahwa semakin banyak orang menggunakan AI, semakin banyak pula email dari orang-orang yang yakin telah memecahkan kode, padahal mereka tidak benar-benar memahami tantangan yang ada. Dia ingin menjaga rahasia Kryptos selama mungkin dan bahkan mempertimbangkan untuk tidak lagi memverifikasi solusi yang dikirimkan kepadanya. Meskipun banyak yang mencoba, K4 tetap menjadi misteri, dan Sanborn bangga bahwa karyanya tetap relevan dan menarik perhatian banyak orang.
--------------------
Analisis Kami: Fenomena klaim palsu dari AI menunjukkan bagaimana teknologi bisa melemahkan usaha serius dalam bidang kriptografi dan seni. Sanborn punya alasan kuat untuk melindungi nilai dan misteri karya seni ini agar tetap hidup sebagai tantangan nyata, bukan sekadar gimmick teknologi.
--------------------
Analisis Ahli:
Steven Levy: Teknologi AI kini semakin mudah digunakan, namun masih belum menggantikan keahlian dan pemahaman mendalam yang diperlukan dalam pemecahan kode kompleks seperti Kryptos.
--------------------
Baca juga: Kriptografi Kuantum: Menemukan Fondasi Baru yang Lebih Aman dari Masalah Matematika Klasik
What's Next: Penggunaan AI generatif akan terus membuat klaim palsu bertambah, yang dapat membuat proses verifikasi menjadi tidak terkendali dan memaksa Sanborn atau penerusnya untuk menghentikan verifikasi secara permanen.
Referensi:
[1] https://wired.com/story/plaintext-kryptos-code-artificial-intelligence/
[1] https://wired.com/story/plaintext-kryptos-code-artificial-intelligence/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu Kryptos?A
Kryptos adalah sebuah patung yang terletak di belakang markas CIA yang memiliki kode yang belum terpecahkan.Q
Siapa Jim Sanborn?A
Jim Sanborn adalah seniman yang menciptakan Kryptos dan satu-satunya orang yang mengetahui jawaban dari kode tersebut.Q
Mengapa banyak orang mencoba memecahkan kode Kryptos?A
Banyak orang mencoba memecahkan kode Kryptos karena tantangan dan daya tarik dari misteri yang belum terpecahkan selama bertahun-tahun.Q
Apa yang membuat K4 sulit untuk dipecahkan?A
K4 sulit untuk dipecahkan karena menggunakan teknik pengkodean yang lebih rumit dibandingkan dengan bagian lainnya.Q
Bagaimana AI berperan dalam upaya memecahkan kode Kryptos?A
AI berperan dalam upaya memecahkan kode Kryptos dengan memberikan solusi yang salah, membuat banyak orang percaya bahwa mereka telah berhasil.Artikel Serupa
Sains
1 bulan lalu
47 dibaca
Penemuan Ryan Williams Buktikan Memori Komputer Lebih Kuat dari Waktu Komputasi
Teknologi
2 bulan lalu
88 dibaca
Terence Broad Ciptakan Seni AI Tanpa Data Pelatihan, Tembus Batas Kreativitas
Teknologi
2 bulan lalu
45 dibaca
Serangan Hacker Lizard Squad Hancurkan Natal Gamer Dunia dan Peringatkan Keamanan Siber
Sains
2 bulan lalu
115 dibaca
Ryan Williams Membuktikan Memori Komputer Lebih Kuat dari Waktu dalam Teori Kompleksitas
Teknologi
3 bulan lalu
63 dibaca
Operasi Pekerja IT Palsu Korea Utara: Ancaman Jarak Jauh untuk Perusahaan Global
Teknologi
3 bulan lalu
114 dibaca
Bagaimana AI Mengubah Kreativitas dan Produktivitas dalam Ilmu Pengetahuan
Teknologi
3 bulan lalu
84 dibaca