Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
SFC Hong Kong Perketat Aturan Pembiayaan Klien dalam IPO karena Risiko Gagal Bayar
Courtesy of YahooFinance
Finansial
Investasi dan Pasar Modal

SFC Hong Kong Perketat Aturan Pembiayaan Klien dalam IPO karena Risiko Gagal Bayar

21 Mar 2025, 16.30 WIB
135 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • SFC mengharuskan broker untuk mengumpulkan deposit awal untuk mengurangi risiko keuangan.
  • Oversubscription yang tinggi pada IPO dapat menciptakan ilusi 'panas' yang berisiko bagi investor.
  • Broker harus lebih berhati-hati dalam menilai kemampuan keuangan klien sebelum menerima pesanan IPO.
Otoritas pasar Hong Kong, yaitu Securities and Futures Commission (SFC), meminta perusahaan pialang saham di kota tersebut untuk memperbaiki cara mereka dalam memberikan dana kepada klien untuk penawaran umum perdana (IPO). Setelah melakukan tinjauan, SFC menemukan bahwa beberapa praktik pembiayaan yang tidak hati-hati dapat menyebabkan risiko keuangan bagi kedua belah pihak. Mulai sekarang, pialang harus meminta setoran awal sebesar 10 persen dari klien yang tidak membayar penuh untuk pesanan IPO mereka dan juga harus memeriksa kemampuan keuangan klien sebelum menerima pesanan.
Baca juga: Hong Kong Perketat Aturan Kustodi Crypto Guna Lindungi Aset Pelanggan
Tindakan ini diambil setelah adanya lonjakan permintaan yang sangat tinggi untuk saham perusahaan seperti Mixue Group dan Blok Group, yang membuat banyak investor meminjam uang dalam jumlah besar untuk membeli saham. SFC juga mengingatkan pialang untuk mengontrol agar klien tidak dapat mengajukan banyak pesanan IPO dan memastikan data identifikasi klien akurat. Ini semua bertujuan untuk melindungi investor dan menjaga stabilitas pasar.
--------------------
Analisis Kami: Langkah SFC ini sangat penting untuk menstabilkan pasar modal Hong Kong yang selama ini dirusak oleh praktik pembiayaan berisiko tinggi yang membahayakan keseimbangan keuangan investor. Jika tidak ditindak tegas, situasi ini dapat menciptakan gelembung IPO palsu yang pada akhirnya merugikan reputasi pasar saham Hong Kong dan kepercayaan investor.
--------------------
Analisis Ahli:
Michael Chan (Analis Pasar Modal): Mengatur pembiayaan IPO dengan deposit awal dan evaluasi kredibilitas sangat krusial untuk mencegah spekulasi berlebihan yang dapat mengguncang pasar.
--------------------
Baca juga: Hong Kong Tarik Perusahaan China dengan Aturan Rahasia IPO di Tengah Ketidakpastian
What's Next: Regulator akan memberlakukan aturan yang lebih ketat pada pembiayaan IPO dan praktik margin financing, yang kemungkinan akan mengurangi oversubscription berlebihan dan risiko gagal bayar di pasar modal Hong Kong di masa depan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/hong-kongs-sfc-tells-brokers-093000313.html

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diminta oleh SFC kepada broker saham di Hong Kong?
A
SFC meminta broker saham di Hong Kong untuk mengumpulkan deposit langganan awal sebesar 10 persen dari klien yang tidak sepenuhnya mendanai pesanan IPO mereka.
Q
Mengapa SFC melakukan tinjauan terhadap praktik pembiayaan margin?
A
SFC melakukan tinjauan terhadap praktik pembiayaan margin karena adanya praktik pembiayaan yang tidak bijaksana dan agresif yang dapat menimbulkan risiko keuangan bagi klien dan broker.
Q
Apa yang terjadi dengan Mixue Group dan Blok Group dalam hal oversubscription?
A
Mixue Group dan Blok Group mengalami oversubscription yang sangat tinggi, dengan Mixue mencapai 5.258 kali dan Blok Group sekitar 6.000 kali jumlah saham yang ditawarkan.
Q
Apa langkah-langkah yang harus diambil oleh broker sesuai dengan circular SFC?
A
Broker harus menilai kemampuan keuangan dan kelayakan kredit klien, serta memisahkan deposit untuk mempermudah pengembalian dana bagi tawaran yang tidak berhasil.
Q
Apa tujuan dari platform Fast Interface for New Issuance (FINI)?
A
Tujuan dari platform FINI adalah untuk memungkinkan broker membayar hanya untuk jumlah maksimum saham yang dapat dialokasikan dalam penawaran umum, bukan mengunci dana untuk seluruh jumlah yang berlebihan.

Artikel Serupa

Hong Kong Catat Hari Sibuk dengan Lima Perusahaan Cina Debut IPO Sukses
Hong Kong Catat Hari Sibuk dengan Lima Perusahaan Cina Debut IPO Sukses
Dari SCMP
Minat Beli Investor China Dorong Perusahaan A-Share Listing Ganda di Hong Kong
Minat Beli Investor China Dorong Perusahaan A-Share Listing Ganda di Hong Kong
Dari SCMP
Hong Kong Bersiap Jadi Pusat Penggalangan Dana IPO Terbesar Dunia 2025
Hong Kong Bersiap Jadi Pusat Penggalangan Dana IPO Terbesar Dunia 2025
Dari YahooFinance
Lonjakan Rencana IPO Dorong Hong Kong Kembali Jadi Pusat Dana Dunia
Lonjakan Rencana IPO Dorong Hong Kong Kembali Jadi Pusat Dana Dunia
Dari SCMP
China Ruyi Siapkan Obligasi Konversi Rp4,5-7,5 Triliun untuk Akuisisi
China Ruyi Siapkan Obligasi Konversi Rp4,5-7,5 Triliun untuk Akuisisi
Dari Reuters
Cina Perketat Pengawasan untuk Lawan Berita Palsu Pasar Saham Berbasis AI
Cina Perketat Pengawasan untuk Lawan Berita Palsu Pasar Saham Berbasis AI
Dari Reuters
Hong Kong Catat Hari Sibuk dengan Lima Perusahaan Cina Debut IPO SuksesSCMP
Finansial
1 bulan lalu
119 dibaca

Hong Kong Catat Hari Sibuk dengan Lima Perusahaan Cina Debut IPO Sukses

Minat Beli Investor China Dorong Perusahaan A-Share Listing Ganda di Hong KongSCMP
Finansial
1 bulan lalu
111 dibaca

Minat Beli Investor China Dorong Perusahaan A-Share Listing Ganda di Hong Kong

Hong Kong Bersiap Jadi Pusat Penggalangan Dana IPO Terbesar Dunia 2025YahooFinance
Finansial
1 bulan lalu
104 dibaca

Hong Kong Bersiap Jadi Pusat Penggalangan Dana IPO Terbesar Dunia 2025

Lonjakan Rencana IPO Dorong Hong Kong Kembali Jadi Pusat Dana DuniaSCMP
Finansial
3 bulan lalu
79 dibaca

Lonjakan Rencana IPO Dorong Hong Kong Kembali Jadi Pusat Dana Dunia

China Ruyi Siapkan Obligasi Konversi Rp4,5-7,5 Triliun untuk AkuisisiReuters
Finansial
4 bulan lalu
45 dibaca

China Ruyi Siapkan Obligasi Konversi Rp4,5-7,5 Triliun untuk Akuisisi

Cina Perketat Pengawasan untuk Lawan Berita Palsu Pasar Saham Berbasis AIReuters
Finansial
5 bulan lalu
99 dibaca

Cina Perketat Pengawasan untuk Lawan Berita Palsu Pasar Saham Berbasis AI