Courtesy of TechCrunch
Tes ARC-AGI-2: Tolok Ukur Baru yang Sulit untuk Ukur Kecerdasan AI
25 Mar 2025, 07.29 WIB
162 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- ARC-AGI-2 adalah tes baru yang lebih menantang untuk mengukur kecerdasan umum model AI.
- Efisiensi dalam menyelesaikan masalah menjadi fokus utama dalam pengujian ARC-AGI-2.
- Arc Prize Foundation mengadakan kompetisi untuk mendorong pengembang mencapai hasil yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah.
Yayasan Arc Prize, yang didirikan oleh peneliti AI terkenal François Chollet, baru saja mengumumkan tes baru bernama ARC-AGI-2 untuk mengukur kecerdasan umum model AI. Tes ini terdiri dari masalah seperti teka-teki di mana AI harus mengidentifikasi pola visual dari kotak berwarna dan menghasilkan grid jawaban yang benar. Hasilnya menunjukkan bahwa sebagian besar model AI, termasuk yang terkenal seperti GPT-4.5 dan Claude 3.7, hanya mendapatkan skor sekitar 1%, jauh di bawah rata-rata manusia yang mencapai 60%.
ARC-AGI-2 dirancang untuk menguji seberapa efisien AI dapat belajar dan menyelesaikan masalah baru tanpa mengandalkan kekuatan komputasi yang besar. Chollet menjelaskan bahwa kecerdasan tidak hanya diukur dari kemampuan menyelesaikan masalah, tetapi juga seberapa efisien AI dapat belajar dan menerapkan keterampilan tersebut. Bersamaan dengan tes ini, Yayasan Arc Prize juga mengumumkan kontes Arc Prize 2025, yang menantang pengembang untuk mencapai akurasi 85% pada tes ARC-AGI-2 dengan biaya hanya Rp 690.69 ribu ($0,42) per tugas.
--------------------
Analisis Kami: ARC-AGI-2 adalah tonggak penting dalam standar evaluasi kecerdasan buatan yang menuntut AI untuk benar-benar belajar dan beradaptasi tanpa mengandalkan kekuatan komputasi mahal. Ini menandai era baru di mana efisiensi menjadi kunci utama dalam pengembangan AGI, yang sebelumnya sering diabaikan oleh pembuat model dan penilai performa.
--------------------
Analisis Ahli:
François Chollet: ARC-AGI-2 memperbaiki kelemahan tes sebelumnya dengan menekankan pada efisiensi adaptasi daripada sekadar kemampuan brute force, sehingga memberikan pengukuran yang lebih akurat terhadap kecerdasan sebenarnya dari AI.
Thomas Wolf: Industri AI membutuhkan benchmark seperti ARC-AGI-2 untuk mengukur kreativitas dan kecerdasan umum, bukan hanya performa di dataset yang sudah dikenal.
--------------------
What's Next: Dengan adanya ARC-AGI-2, model-model AI akan terdorong untuk berkembang tidak hanya dalam kemampuan pemecahan masalah tetapi juga efisiensi dan adaptasi, yang akan mengarah pada kemajuan signifikan menuju terciptanya AI umum yang lebih pintar dan hemat sumber daya dalam beberapa tahun mendatang.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/03/24/a-new-challenging-agi-test-stumps-most-ai-models/
[1] https://techcrunch.com/2025/03/24/a-new-challenging-agi-test-stumps-most-ai-models/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu ARC-AGI-2?A
ARC-AGI-2 adalah tes baru yang dirancang untuk mengukur kecerdasan umum model AI.Q
Siapa yang mendirikan Arc Prize Foundation?A
Arc Prize Foundation didirikan oleh François Chollet dan rekan-rekannya.Q
Bagaimana cara ARC-AGI-2 mengukur kecerdasan model AI?A
ARC-AGI-2 mengukur kecerdasan model AI dengan menguji kemampuan mereka dalam menyelesaikan masalah baru dan efisiensi dalam melakukannya.Q
Apa yang menjadi kelemahan dari ARC-AGI-1?A
Kelemahan ARC-AGI-1 adalah model AI dapat mengandalkan kekuatan komputasi yang besar untuk menemukan solusi.Q
Apa tujuan dari Arc Prize 2025?A
Tujuan dari Arc Prize 2025 adalah menantang pengembang untuk mencapai akurasi 85% pada tes ARC-AGI-2 dengan biaya rendah.