Courtesy of YahooFinance

Risiko Resesi Mengintai: Dampak Tarif dan Utang Swasta di Pasar AS

25 Mar 2025, 18.09 WIB

167 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pasar saham dipengaruhi oleh kebijakan tarif dan hasil survei bisnis.
Kepercayaan konsumen menunjukkan tanda-tanda penurunan yang dapat mempengaruhi ekonomi.
De-leveraging sektor swasta dapat menjadi tantangan bagi pertumbuhan ekonomi AS.

Pada hari Senin, pasar saham di Wall Street naik karena harapan bahwa pemerintah AS mungkin menunda rencana kenaikan tarif yang besar. Data dari survei bisnis S&P Global menunjukkan bahwa aktivitas perusahaan di AS lebih baik dari yang diperkirakan, meskipun sektor manufaktur mengalami penurunan. Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan bahwa tarif untuk mobil akan segera diterapkan, tetapi tidak semua tarif yang direncanakan akan mulai berlaku pada 2 April. Investor kini menunggu data kepercayaan konsumen yang akan dirilis, yang bisa memberikan gambaran lebih jelas tentang kondisi ekonomi.

Namun, ada kekhawatiran bahwa pengurangan utang di sektor swasta AS bisa menjadi masalah bagi ekonomi. Data menunjukkan bahwa utang di sektor swasta menurun, yang bisa memperburuk risiko resesi. Beberapa analis percaya bahwa Federal Reserve mungkin perlu menurunkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan jika kondisi ekonomi memburuk. Meskipun pasar saham menunjukkan tanda-tanda pemulihan, ada kekhawatiran bahwa risiko resesi belum sepenuhnya diperhitungkan dalam pasar.

--------------------

Analisis Kami: Pengurangan utang sektor swasta yang terjadi di tengah ketidakpastian pasar dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi AS lebih dari yang diperkirakan pasar. Oleh karena itu, investor dan pembuat kebijakan harus waspada terhadap sinyal awal resesi yang mungkin akan memaksa Federal Reserve mengambil langkah besar pada kebijakan suku bunga.

--------------------

Analisis Ahli:

Matthew Hornbach: Pengurangan utang sektor swasta yang terjadi sekarang adalah yang paling tajam sejak 2008 dan ini menjadi sinyal peringatan serius bagi kesehatan ekonomi yang berbasis pada konsumsi dan investasi bisnis.

Raphael Bostic: Perkembangan inflasi diperkirakan akan lebih lambat dan hanya ada satu kemungkinan pemotongan suku bunga Fed tahun ini, namun risiko ke depan tetap ada.

JPMorgan Strategists: Risiko resesi AS meningkat hingga 40% dan kemungkinan pelonggaran kebijakan Fed mungkin lebih besar dari yang diperkirakan pasar karena tekanan dari kebijakan pemerintah dan sentimen pasar yang negatif.

--------------------

What's Next: Federal Reserve kemungkinan akan melakukan pelonggaran moneter lebih agresif dari perkiraan pasar untuk merespons risiko resesi yang meningkat akibat pengurangan utang sektor swasta dan ketidakpastian tarif perdagangan.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/morning-bid-confidence-game-110933042.html

Pertanyaan Terkait

Apa yang menyebabkan lonjakan saham di Wall Street pada hari Senin?

Lonjakan saham di Wall Street disebabkan oleh harapan bahwa pemerintah AS menunda rencana tarif baru dan hasil survei bisnis yang lebih baik dari perkiraan.

Apa yang diharapkan oleh Presiden Trump terkait tarif mobil?

Presiden Trump mengindikasikan bahwa tarif mobil akan segera diterapkan, tetapi tidak semua tarif yang diancamkan akan diberlakukan pada 2 April.

Bagaimana survei S&P Global mempengaruhi pandangan tentang ekonomi AS?

Survei S&P Global menunjukkan bahwa sektor jasa AS pulih lebih cepat dari yang diperkirakan, meskipun sektor manufaktur mengalami kontraksi.

Apa yang dikatakan Raphael Bostic tentang suku bunga Fed?

Raphael Bostic memperkirakan bahwa Fed hanya akan memotong suku bunga sekali lagi pada akhir tahun ini.

Mengapa de-leveraging sektor swasta di AS bisa menjadi masalah?

De-leveraging sektor swasta dapat memperburuk risiko resesi dan menunjukkan bahwa ekonomi tidak berfungsi dengan baik.