Courtesy of YahooFinance
Dampak Tarif Trump: Resesi Global dan Kejatuhan Saham Teknologi Besar
04 Apr 2025, 17.34 WIB
94 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Kebijakan tarif Trump memicu kekhawatiran resesi di pasar global.
- Saham teknologi besar mengalami penurunan yang signifikan, menunjukkan dampak dari ketidakpastian perdagangan.
- Pernyataan dan tindakan pemimpin dunia seperti Macron dapat mempengaruhi keputusan investasi di AS.
Hari ini, pasar global sedang mengalami ketidakpastian akibat tarif yang dikenakan oleh Presiden AS, Donald Trump. Banyak orang khawatir bahwa tarif ini dapat memicu perang dagang dan resesi ekonomi. Saham-saham besar di AS, terutama dari sektor teknologi, mengalami penurunan yang signifikan, dengan beberapa di antaranya masuk ke dalam kategori pasar beruang untuk pertama kalinya. Selain itu, bank-bank Jepang juga terkena dampak, mengalami penurunan terbesar dalam satu hari sejak Agustus lalu.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, meminta perusahaan-perusahaan Eropa untuk menunda investasi di AS sebagai respons terhadap kebijakan tarif Trump. Sementara itu, kekhawatiran akan resesi semakin meningkat, dengan JPMorgan memperkirakan kemungkinan resesi global naik menjadi 60%. Pasar saham AS menunjukkan tanda-tanda penurunan lebih lanjut, dan investor mulai memperkirakan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.
Di luar berita pasar, ada beberapa artikel menarik untuk dibaca akhir pekan ini. Salah satunya membahas tentang keluarga Trump yang mengambil alih proyek kripto bernama World Liberty. Ada juga artikel yang mengkritik pandangan tentang kapitalisme global yang tidak terbatasi, serta laporan tentang permintaan tinggi untuk mobil hibrida Toyota yang menyebabkan kekurangan suku cadang.
--------------------
Analisis Kami: Kebijakan tarif Trump menimbulkan efek domino yang melampaui pasar AS, menggoyahkan kepercayaan investor global dan menyebabkan melonjaknya risiko resesi yang nyata. Jika ketegangan perdagangan ini tidak segera diredakan, bukan hanya sektor teknologi yang akan terpukul, melainkan seluruh rantai pasok global dan stabilitas ekonomi dunia bisa terancam.
--------------------
Analisis Ahli:
Jerome Powell: Meski tekanan perdagangan meningkat, fokus Fed tetap pada kondisi pasar tenaga kerja dan inflasi yang belum menunjukkan urgensi penurunan suku bunga.
Oren Cass: Obsesi pasca-Perang Dunia II pada kapitalisme global tanpa batas dan perdagangan bebas adalah salah kaprah yang perlu dikoreksi untuk menghindari masalah sosial dan ekonomi besar.
--------------------
What's Next: Tarif perdagangan yang berlanjut berpotensi memperdalam resesi global, menyebabkan penurunan lanjutan di pasar saham dan kredit berisiko serta memaksa bank sentral seperti Federal Reserve untuk melakukan pemotongan suku bunga guna meredam dampak ekonomi.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/morning-bid-magnificent-bear-103415989.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/morning-bid-magnificent-bear-103415989.html