Ahli AI Kembali ke China Kejar Peluang Riset Obat dengan Teknologi Terkini
Courtesy of SCMP

Ahli AI Kembali ke China Kejar Peluang Riset Obat dengan Teknologi Terkini

25 Mar 2025, 19.21 WIB
298 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kecerdasan buatan mengubah cara penelitian obat dilakukan.
  • Nanjing University menawarkan peluang penelitian yang signifikan bagi ilmuwan muda.
  • Kembali ke China memberikan Fu Tianfan kesempatan untuk berkontribusi pada kemajuan ilmiah di negaranya.
Fu Tianfan, seorang ahli dalam penelitian ilmiah yang didorong oleh kecerdasan buatan, baru-baru ini meninggalkan posisinya sebagai profesor di Rensselaer Polytechnic Institute di New York untuk kembali ke China. Ia bergabung dengan Universitas Nanjing dan fokus pada penelitian penemuan obat dan pengembangan material menggunakan teknologi AI. Fu merasa bahwa investasi China dalam pendidikan tinggi memberikan banyak peluang bagi ilmuwan muda, dan ia juga ingin lebih dekat dengan keluarganya setelah beberapa tahun tinggal di luar negeri.
Dalam penelitiannya, Fu menjelaskan bagaimana teknologi AI telah mengubah cara tradisional dalam penelitian ilmiah. Dalam penemuan obat, proses yang dulunya memakan waktu dan biaya tinggi kini bisa dipercepat dengan menggunakan pembelajaran mesin dan data besar. Dengan cara ini, peneliti dapat lebih cepat menemukan kandidat obat yang berpotensi tinggi tanpa harus menguji ribuan senyawa secara manual.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3303847/why-rising-ai-star-left-promising-us-academic-career-return-china?module=top_story&pgtype=subsection

Analisis Ahli

Andrew Ng
"Perpindahan para ilmuwan seperti Fu ke China menunjukkan bahwa ekosistem AI di sana sudah sangat matang dan dapat bersaing dengan pusat-pusat riset di Amerika Serikat, yang sangat penting untuk kemajuan teknologi AI global."
Fei-Fei Li
"Transformasi tradisional sektor farmasi dengan kecerdasan buatan akan mempercepat penemuan obat dan personalisasi pengobatan, dan munculnya talenta di China akan memperkuat kontribusi global dalam bidang ini."

Analisis Kami

"Keputusan Fu Tianfan untuk kembali ke China mencerminkan perubahan besar dalam lanskap riset global, di mana China semakin menjadi pusat inovasi dan riset berteknologi tinggi. Ini juga menandai perubahan paradigma bahwa ilmuwan muda kini lebih memilih lingkungan yang menawarkan sumber daya memadai dan dukungan pemerintah maksimal, bukan hanya reputasi institusi Barat."

Prediksi Kami

Dengan dukungan investasi besar dan potensi riset AI yang meningkat di China, kemungkinan besar akan muncul penemuan obat baru yang lebih cepat dan efisien, serta pertumbuhan signifikan dalam bidang AI yang diaplikasikan pada sektor farmasi dan material.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa Fu Tianfan?
A
Fu Tianfan adalah seorang ahli penelitian ilmiah yang baru-baru ini kembali ke China setelah bekerja di Amerika Serikat.
Q
Apa fokus penelitian Fu Tianfan di Nanjing University?
A
Fokus penelitian Fu Tianfan di Nanjing University adalah pada penemuan obat yang didorong oleh kecerdasan buatan.
Q
Mengapa Fu Tianfan memilih untuk kembali ke China?
A
Fu Tianfan memilih untuk kembali ke China karena adanya peluang baru dalam penelitian dan untuk lebih dekat dengan keluarganya.
Q
Apa peran kecerdasan buatan dalam penelitian obat?
A
Kecerdasan buatan mempercepat proses penemuan obat dengan memungkinkan peneliti untuk memprediksi kandidat obat yang potensial tanpa harus melakukan eksperimen yang memakan waktu.
Q
Apa yang membuat Nanjing University menarik bagi Fu Tianfan?
A
Nanjing University menarik bagi Fu Tianfan karena kombinasi warisan budaya yang kaya dan kepemimpinan yang kuat dalam ilmu pengetahuan alam.