Courtesy of YahooFinance

Nike Alami Penurunan, Tapi Pemulihan Besar Bisa Dimulai Tahun Depan

24 Mar 2025, 23.39 WIB

50 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Nike mengalami penurunan pendapatan dan laba selama empat kuartal berturut-turut.
Elliott Hill diharapkan dapat mengembalikan fokus perusahaan pada hubungan dengan pengecer dan strategi pemasaran yang lebih tradisional.
Meskipun ada tantangan, ada harapan untuk pemulihan keuangan yang lebih baik di tahun fiskal 2026.

Nike, perusahaan pakaian olahraga terkemuka, mengalami penurunan pendapatan dan laba selama empat kuartal berturut-turut. Pada kuartal terbaru, pendapatan turun 9% menjadi Rp 185.83 triliun ($11,3 miliar) , dan laba per saham turun menjadi Rp 888.03 ribu ($0,54) , jauh di bawah Rp 1.61 juta ($0,98) tahun lalu. Meskipun hasilnya sedikit lebih baik dari perkiraan analis, saham Nike jatuh ke titik terendah dalam lima tahun. CEO baru, Elliott Hill, berusaha mengubah strategi perusahaan dengan fokus pada hubungan dengan pengecer dan produk olahraga, tetapi hasil keuangan masih mengecewakan.

Meskipun ada tantangan, ada beberapa area yang menunjukkan pertumbuhan, seperti bisnis lari yang meningkat berkat produk baru. Nike juga melihat pertumbuhan di Jepang dan Amerika Latin, meskipun pendapatan di sebagian besar kategori masih menurun. Meskipun situasi saat ini sulit, ada harapan bahwa strategi baru Hill akan mulai membuahkan hasil dalam waktu dekat, dan investor diharapkan bersabar untuk melihat perbaikan di masa depan.

--------------------

Analisis Kami: Nike sedang berada di persimpangan penting dimana eksekusi strategi baru CEO Elliott Hill akan sangat menentukan masa depan perusahaan. Meski kondisi saat ini terlihat suram, fokus pada produk performa dan hubungan retailer dapat menjadi fondasi kuat untuk bangkit kembali asalkan manajemen konsisten dan mampu beradaptasi dengan tren pasar.

--------------------

Analisis Ahli:

Jeremy Bowman: Meskipun hasil kuartal ini mengecewakan dan saham jatuh ke level terendah dalam bertahun-tahun, perubahan strategi dan pembersihan inventaris menandakan kemungkinan waktu pemulihan dalam jangka menengah.

--------------------

What's Next: Nike kemungkinan akan terus menghadapi tekanan finansial hingga akhir tahun fiskal ini, namun mulai memasuki fase pemulihan dan perbaikan margin di tahun fiskal 2026 setelah strategi baru dijalankan secara penuh.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/nike-stock-worst-over-163900492.html