Rupiah Dekati Level Saat 1998, BI Jamin RI Masih Jauh dari Krisis
Courtesy of CNBCIndonesia

Rupiah Dekati Level Saat 1998, BI Jamin RI Masih Jauh dari Krisis

26 Mar 2025, 15.56 WIB
120 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Fundamental ekonomi Indonesia saat ini dalam kondisi baik dan stabil.
  • Lesunya rupiah terhadap dolar AS dipengaruhi oleh faktor eksternal, bukan karena masalah internal.
  • Bank Indonesia optimis bahwa risiko krisis di dalam negeri masih jauh dan terus memantau situasi.
Bank Indonesia (BI) menyatakan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini baik meskipun nilai rupiah melemah terhadap dolar AS. Asisten Gubernur BI, Solikin M. Juhro, menjelaskan bahwa faktor eksternal, seperti kebijakan Presiden Donald Trump, menjadi penyebab utama. Dia menekankan bahwa indikator ekonomi seperti pertumbuhan produk domestik bruto (PDB), inflasi, dan utang luar negeri menunjukkan angka yang positif dan stabil.
Pada tahun 2023, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5,04% dengan inflasi rendah di 2,81%. Utang luar negeri juga terjaga di level yang aman, dan rasio permodalan perbankan menunjukkan tren yang baik. Meskipun ada tekanan pada nilai rupiah, Solikin yakin bahwa risiko krisis di Indonesia masih jauh, dan BI akan terus memantau situasi ini.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang disampaikan oleh Bank Indonesia mengenai fundamental ekonomi nasional?
A
Bank Indonesia menyatakan bahwa fundamental ekonomi nasional dalam situasi baik dan stabil.
Q
Apa penyebab lesunya rupiah terhadap dolar AS menurut Bank Indonesia?
A
Lesunya rupiah disebabkan oleh faktor eksternal, terutama kebijakan yang diambil oleh Presiden Donald Trump.
Q
Bagaimana pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 dan 2024?
A
Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh stabil di kisaran 5,04% pada 2023 dan 5,02% pada 2024.
Q
Apa yang menjadi rasio utang luar negeri Indonesia terhadap PDB?
A
Rasio utang luar negeri Indonesia terhadap PDB adalah 29,79% pada 2023 dan 30,43% pada 2024.
Q
Apakah Bank Indonesia melihat risiko krisis di dalam negeri?
A
Bank Indonesia memandang risiko krisis di dalam negeri masih jauh dan tidak sebanding dengan krisis 1997-1998.

Artikel Serupa

Anggota Dewan Pakar AEI Optimis Pasar Modal Bisa BangkitCNBCIndonesia
Bisnis
2 bulan lalu
70 dibaca

Anggota Dewan Pakar AEI Optimis Pasar Modal Bisa Bangkit

Rupiah Melemah Tipis Jelang Akhir Pekan, Dolar ke Rp 16.485CNBCIndonesia
Bisnis
2 bulan lalu
101 dibaca

Rupiah Melemah Tipis Jelang Akhir Pekan, Dolar ke Rp 16.485

BI Ungkap Penyebab Pasar Saham RI Merah Saat Rupiah Relatif StabilCNBCIndonesia
Bisnis
2 bulan lalu
76 dibaca

BI Ungkap Penyebab Pasar Saham RI Merah Saat Rupiah Relatif Stabil

BI Tahan Suku Bunga di 5,75%, Dolar Ditutup Melesat ke Rp16.520CNBCIndonesia
Bisnis
2 bulan lalu
83 dibaca

BI Tahan Suku Bunga di 5,75%, Dolar Ditutup Melesat ke Rp16.520

BI Tahan Suku Bunga, Dolar Masih Terbang di Rp16.515CNBCIndonesia
Bisnis
2 bulan lalu
28 dibaca

BI Tahan Suku Bunga, Dolar Masih Terbang di Rp16.515

Dolar AS Tembus Rp16.500, BI Buka Suara & Ramalkan Ini!CNBCIndonesia
Bisnis
2 bulan lalu
73 dibaca

Dolar AS Tembus Rp16.500, BI Buka Suara & Ramalkan Ini!