Courtesy of InterestingEngineering
Krisis Air di Segitiga Lithium: Ancaman Besar bagi Ekosistem dan Energi Hijau
26 Mar 2025, 17.01 WIB
172 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Ketersediaan air tawar di Triangle Lithium sangat terbatas dan lebih rendah dari yang diperkirakan.
- Penambangan lithium dapat mengancam ekosistem dan komunitas adat yang bergantung pada sumber daya air.
- Kolaborasi antara ilmuwan, komunitas lokal, dan industri penambangan diperlukan untuk mengurangi penggunaan air dan melindungi ekosistem.
Revolusi hijau menjanjikan masa depan yang didorong oleh baterai lithium, dengan permintaan untuk mineral baterai ini diperkirakan akan meningkat 40 kali lipat dalam beberapa dekade mendatang. Hampir setengah dari cadangan lithium dunia terletak di daerah yang disebut Lithium Triangle, yang mencakup Chili, Argentina, dan Bolivia. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa model ketersediaan air yang ada untuk ekstraksi lithium di daerah ini sangat melebih-lebihkan sumber daya air, yang dapat menyebabkan kekurangan air tawar yang berbahaya bagi ekosistem dan penduduk setempat.
Tim peneliti dari University of Massachusetts Amherst menemukan bahwa aliran air tawar ke dalam cekungan lithium jauh lebih rendah dari yang diperkirakan sebelumnya, hanya berkisar antara 2 hingga 33 mm per tahun, dengan rata-rata 11 mm. Ini berarti bahwa sebagian besar cekungan di daerah tersebut harus dianggap "sangat kekurangan air." Metode ekstraksi lithium yang baru, yaitu Direct Lithium Extraction (DLE), ternyata juga mengonsumsi lebih banyak air dibandingkan metode lama. Peneliti menyarankan agar para ilmuwan, komunitas lokal, regulator, dan industri pertambangan lithium bekerja sama untuk mengurangi penggunaan air dan menerapkan sistem pemantauan yang lebih baik.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/energy/critical-water-scarcity-in-lithium-triangle
[1] https://interestingengineering.com/energy/critical-water-scarcity-in-lithium-triangle
Analisis Ahli
Alexander Kirshen
"Model ketersediaan air sebelumnya terlalu optimis dan tidak memperhitungkan kondisi lokal yang spesifik, sehingga sangat penting untuk mengadopsi model yang lebih akurat untuk perencanaan yang berkelanjutan."
David Boutt
"Ketersediaan air sangat kritis dan saat ini sudah dalam kondisi darurat. Pengelolaan sumber daya air yang buruk bisa menggagalkan tujuan hijau serta mempercepat kerusakan ekosistem unik di kawasan ini."
Analisis Kami
"Penurunan drastis ketersediaan air tawar di kawasan ini menuntut adanya regulasi ketat dan inovasi teknologi yang hemat air. Tanpa kolaborasi aktif antara ilmuwan, pemerintah, komunitas lokal, dan industri, kerusakan lingkungan yang tak terpulihkan hampir tak terhindarkan."
Prediksi Kami
Jika penggunaan air untuk ekstraksi lithium tidak dikendalikan dengan baik, kemungkinan besar akan terjadi krisis air yang memperburuk kerusakan ekosistem dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat adat di kawasan Lithium Triangle.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dijanjikan oleh revolusi hijau terkait dengan baterai lithium?A
Revolusi hijau menjanjikan masa depan yang didorong oleh baterai lithium, dengan permintaan yang diperkirakan meningkat 40 kali lipat.Q
Mengapa penelitian baru menunjukkan bahwa model ketersediaan air tawar di Triangle Lithium tidak akurat?A
Penelitian baru menunjukkan bahwa model yang ada sebelumnya mengestimasi inflow air tawar secara berlebihan, dengan inflow yang sebenarnya jauh lebih rendah.Q
Apa dampak dari penambangan lithium terhadap ekosistem dan komunitas lokal?A
Penambangan lithium mengancam ekosistem yang ada dan mata pencaharian komunitas adat yang bergantung pada sumber daya air tawar.Q
Apa yang ditemukan oleh model LiCBWA yang baru dikembangkan?A
Model LiCBWA mengungkapkan inflow air tawar yang jauh lebih rendah, berkisar antara 2 hingga 33 mm per tahun, dengan rata-rata hanya 11 mm.Q
Siapa yang terlibat dalam penelitian ini dan apa peran mereka?A
Alexander Kirshen adalah penulis utama yang memimpin penelitian ini, sementara David Boutt adalah profesor yang berperan sebagai penulis senior.