Gigitan pembunuh: Para ilmuwan mempersenjatai darah manusia melawan nyamuk pembawa malaria.
Courtesy of InterestingEngineering

Gigitan pembunuh: Para ilmuwan mempersenjatai darah manusia melawan nyamuk pembawa malaria.

27 Mar 2025, 06.37 WIB
128 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Nitisinone dapat mengubah darah manusia menjadi racun bagi nyamuk, membantu mengendalikan penyebaran malaria.
  • Obat ini memiliki waktu paruh yang lebih lama dibandingkan ivermectin, memberikan efek yang lebih tahan lama.
  • Nitisinone dianggap lebih aman untuk manusia dan lingkungan karena tidak mempengaruhi serangga bermanfaat lainnya.
Nyamuk adalah salah satu musuh terbesar manusia karena mereka dapat menyebarkan penyakit berbahaya seperti malaria. Penelitian terbaru menemukan cara baru untuk melawan nyamuk dengan menggunakan obat bernama nitisinone. Obat ini awalnya dikembangkan untuk mengobati gangguan genetik langka, tetapi ternyata dapat membuat darah manusia beracun bagi nyamuk. Ketika nyamuk menghisap darah orang yang mengonsumsi nitisinone, nyamuk tersebut bisa mati dalam waktu 12 jam.
Nitisinone memiliki keunggulan dibandingkan obat lain seperti ivermectin, karena efeknya lebih lama bertahan dalam darah manusia dan lebih aman bagi lingkungan. Peneliti kini sedang mencari dosis yang tepat untuk penggunaan nitisinone dalam pengendalian nyamuk di dunia nyata. Jika berhasil, penggunaan nitisinone bisa menjadi langkah penting dalam mencegah malaria dan mengurangi jumlah kematian akibat penyakit ini.
Sumber: https://interestingengineering.com/health/scientists-weaponize-human-blood-against-mosquitoes

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu nitisinone?
A
Nitisinone adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan metabolik langka dan memiliki efek samping yang mematikan bagi nyamuk.
Q
Bagaimana nitisinone dapat membunuh nyamuk?
A
Nitisinone menghambat enzim HPPD dalam tubuh manusia, yang mengganggu pencernaan nyamuk yang menghisap darah orang yang mengonsumsinya.
Q
Apa perbedaan antara nitisinone dan ivermectin?
A
Nitisinone memiliki waktu paruh yang lebih lama dalam darah manusia dibandingkan ivermectin, sehingga efeknya bertahan lebih lama.
Q
Mengapa nitisinone dianggap lebih aman untuk manusia dan lingkungan?
A
Nitisinone terutama menargetkan serangga penghisap darah dan tidak mempengaruhi sistem saraf, sehingga lebih aman bagi manusia dan lingkungan.
Q
Apa langkah selanjutnya dalam penelitian nitisinone untuk pengendalian nyamuk?
A
Tim peneliti sedang bekerja untuk menentukan dosis optimal nitisinone untuk pengendalian nyamuk di lapangan.

Artikel Serupa

Terobosan Terbaru: Terapi mRNA dengan Nanopartikel untuk Mengungkap HIV LatenInterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
33 dibaca

Terobosan Terbaru: Terapi mRNA dengan Nanopartikel untuk Mengungkap HIV Laten

Antena nyamuk menginspirasi teknologi baru untuk deteksi gempa bumi dan tsunami.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
204 dibaca

Antena nyamuk menginspirasi teknologi baru untuk deteksi gempa bumi dan tsunami.

Penurunan Amfibi Meningkatkan Malaria di Kosta Rika dan PanamaForbes
Sains
5 bulan lalu
38 dibaca

Penurunan Amfibi Meningkatkan Malaria di Kosta Rika dan Panama

Lalat buah yang direkayasa genetik dapat memecah salah satu polutan paling berbahaya di dunia.InterestingEngineering
Sains
5 bulan lalu
122 dibaca

Lalat buah yang direkayasa genetik dapat memecah salah satu polutan paling berbahaya di dunia.

Virus Zika merusak kulit Anda, menjadikan Anda 'magnet nyamuk' untuk mempercepat penyebaran mematikan.InterestingEngineering
Sains
6 bulan lalu
195 dibaca

Virus Zika merusak kulit Anda, menjadikan Anda 'magnet nyamuk' untuk mempercepat penyebaran mematikan.

100% keberhasilan melawan racun ular kobra mematikan dicapai oleh antitoksin AI pemenang Nobel.InterestingEngineering
Sains
6 bulan lalu
179 dibaca

100% keberhasilan melawan racun ular kobra mematikan dicapai oleh antitoksin AI pemenang Nobel.