Courtesy of InterestingEngineering
Coca-Cola Terancam Gunakan 9,1 Miliar Pound Plastik Tahun 2030, Bahaya Lautan!
28 Mar 2025, 05.30 WIB
74 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penggunaan plastik Coca-Cola diprediksi akan meningkat secara signifikan, berdampak negatif pada lingkungan.
- Penggunaan kembali kemasan dapat menjadi solusi yang lebih efektif dibandingkan daur ulang untuk mengurangi jejak plastik.
- Oceana menyerukan tindakan dari pemerintah untuk mengatasi masalah plastik dan melindungi ekosistem laut.
Sebuah laporan baru dari Oceana memperingatkan bahwa penggunaan plastik tahunan Coca-Cola bisa melebihi 9,1 miliar pon (4,1 juta ton) pada tahun 2030 jika perusahaan tidak mengubah cara mereka. Ini berarti peningkatan hampir 40% dari tahun 2018 dan 20% dari angka tahun 2023. Oceana khawatir tentang dampak plastik terhadap kehidupan laut, dengan kemungkinan hingga 1,3 miliar pon plastik dari kemasan Coca-Cola masuk ke perairan, cukup untuk mengisi perut lebih dari 18 juta paus biru. Mereka menekankan bahwa penggunaan plastik sekali pakai berbahaya bagi lautan, kesehatan manusia, dan bisnis.
Coca-Cola sebelumnya mendapat kritik sebagai pencemar terbesar dalam studi yang mengidentifikasi sumber plastik bermerek di lingkungan. Meskipun perusahaan menghabiskan hampir Rp 16.45 triliun ($1 miliar) pada tahun 2022 untuk plastik daur ulang, Oceana berpendapat bahwa beralih ke plastik daur ulang tidak akan mengurangi penggunaan kemasan sekali pakai. Mereka menyarankan Coca-Cola untuk meningkatkan penggunaan kemasan yang dapat digunakan kembali, yang dapat mengurangi total penggunaan plastik. Jika Coca-Cola beralih ke model penggunaan kembali, mereka bisa mengurangi jumlah plastik yang diproduksi dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
--------------------
Analisis Kami: Penggunaan plastik sekali pakai oleh perusahaan besar seperti Coca-Cola adalah contoh nyata kegagalan industri dalam mengatasi permasalahan lingkungan secara efektif. Berfokus hanya pada daur ulang tanpa memperhatikan model penggunaan ulang menunjukkan perusahaan ini belum siap mengambil langkah transformatif yang sesungguhnya untuk masa depan berkelanjutan.
--------------------
Analisis Ahli:
Matt Littlejohn: Beban plastik sekali pakai yang terus meningkat adalah 'belatung plastik' yang menahan perusahaan, yang harus segera diganti dengan solusi penggunaan ulang untuk melindungi laut, kesehatan manusia, dan keberlangsungan bisnis.
--------------------
What's Next: Jika Coca-Cola tidak bertransisi ke kemasan dapat digunakan ulang, jumlah plastik yang mencemari lingkungan akan terus meningkat, memperparah kerusakan ekosistem laut dan menimbulkan tekanan regulasi yang lebih ketat dari pemerintah di masa depan.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/culture/coca-cola-plastic-waste-oceana-report
[1] https://interestingengineering.com/culture/coca-cola-plastic-waste-oceana-report
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diprediksi Oceana tentang penggunaan plastik Coca-Cola pada tahun 2030?A
Oceana memprediksi bahwa penggunaan plastik Coca-Cola dapat melebihi 9,1 miliar pon pada tahun 2030.Q
Mengapa Oceana mengkhawatirkan dampak plastik Coca-Cola terhadap kehidupan laut?A
Oceana mengkhawatirkan bahwa hingga 1,3 miliar pon plastik dari kemasan Coca-Cola dapat masuk ke perairan, yang dapat membahayakan kehidupan laut.Q
Apa yang terjadi dengan tujuan Coca-Cola untuk meningkatkan kemasan yang dapat digunakan kembali?A
Coca-Cola membatalkan tujuan untuk meningkatkan kemasan yang dapat digunakan kembali menjadi 25% dari total penjualan.Q
Apa perbedaan antara daur ulang dan penggunaan kembali menurut Oceana?A
Oceana menekankan bahwa daur ulang tidak dapat menyelesaikan masalah plastik, sedangkan penggunaan kembali dapat mengurangi volume plastik yang diproduksi.Q
Apa yang diharapkan Oceana dari kebijakan pemerintah terkait penggunaan plastik?A
Oceana berharap pemerintah akan menerapkan langkah-langkah untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong praktik berbasis penggunaan kembali.