Courtesy of Forbes
Pemerintah Kanada telah memutuskan untuk menghentikan operasi TikTok di negara tersebut hingga akhir tahun 2024 karena kekhawatiran terkait keamanan nasional. Keputusan ini diambil setelah tinjauan selama setahun mengenai bagaimana TikTok, yang dimiliki oleh perusahaan China ByteDance, mengelola data pengguna. Meskipun TikTok harus menutup kantor-kantornya di Kanada, warga Kanada masih dapat mengakses aplikasi tersebut. Menteri Inovasi Kanada, François-Philippe Champagne, menekankan pentingnya bagi warga untuk memahami risiko menggunakan platform media sosial dan menjaga praktik keamanan siber yang baik.
TikTok berencana untuk melawan keputusan ini di pengadilan, dengan alasan bahwa penutupan tersebut akan mengakibatkan hilangnya ratusan pekerjaan lokal yang baik. Mereka juga menegaskan bahwa akses ke platform tidak akan terpengaruh untuk saat ini. Keputusan Kanada ini bisa menjadi contoh bagi negara lain untuk mengambil langkah serupa terhadap platform teknologi asing yang dianggap berisiko, terutama dalam hal perlindungan data pengguna dari campur tangan asing.