Courtesy of QuantaMagazine
Ikhtisar 15 Detik
- Evolusi bukan hanya fenomena biologis, tetapi juga dapat diterapkan pada sistem non-hidup.
- Ada kemungkinan hukum baru yang mengatur kompleksitas dan informasi di alam semesta.
- Pencarian kehidupan di luar Bumi mungkin perlu mempertimbangkan bentuk kehidupan yang berbeda dari yang kita kenal.
Pada tahun 1950, fisikawan Italia Enrico Fermi mengajukan pertanyaan tentang keberadaan kehidupan alien cerdas: jika ada peradaban alien, mengapa kita belum menemukannya? Beberapa peneliti berpendapat bahwa peradaban tersebut mungkin tidak pernah muncul atau menghancurkan diri mereka sendiri. Namun, sekelompok peneliti baru-baru ini mengusulkan bahwa ada hukum baru di alam yang menyatakan bahwa kompleksitas di alam semesta meningkat seiring waktu, mirip dengan hukum termodinamika yang mengatur peningkatan entropi atau ketidakteraturan. Jika benar, ini berarti kehidupan cerdas mungkin lebih umum daripada yang kita kira.
Penelitian ini berfokus pada konsep "informasi fungsional," yang mengukur seberapa baik suatu entitas dapat melakukan fungsi tertentu. Misalnya, dalam biologi, beberapa molekul dapat melakukan tugas yang sama, tetapi jika hanya satu molekul yang dapat melakukannya, maka molekul tersebut memiliki informasi fungsional yang tinggi. Para peneliti percaya bahwa proses evolusi, baik dalam kehidupan maupun dalam sistem non-hidup seperti mineral, mengikuti prinsip yang sama, di mana kompleksitas dan informasi meningkat seiring waktu.
Meskipun ada kritik terhadap ide ini, banyak ilmuwan tertarik untuk mengeksplorasi bagaimana konsep ini dapat diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk astrobiologi dan ilmu kanker. Mereka berharap bahwa dengan memahami bagaimana kompleksitas muncul, kita dapat lebih baik memahami kehidupan di Bumi dan kemungkinan adanya kehidupan di planet lain.