Courtesy of Wired

Serangan Siber Besar-besaran Hantam Platform X, Elon Musk Blak-blakan

11 Mar 2025, 20.42 WIB

77 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Serangan DDoS dapat menyebabkan gangguan signifikan pada layanan internet jika infrastruktur tidak dilindungi dengan baik.
Pentingnya analisis lalu lintas internet untuk memahami asal dan sifat serangan siber.
Keterlibatan geopolitik dapat mempengaruhi persepsi dan respons terhadap serangan siber.

Jaringan sosial X mengalami gangguan pada hari Senin, yang dikatakan pemiliknya, Elon Musk, disebabkan oleh "serangan siber besar-besaran." Musk menyebutkan bahwa serangan tersebut dilakukan oleh "sekelompok besar yang terkoordinasi dan/atau sebuah negara." Sebuah kelompok pro-Palestina bernama Dark Storm Team mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, tetapi Musk kemudian menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa serangan itu berasal dari alamat IP Ukraina.

Para ahli analisis lalu lintas internet menjelaskan bahwa serangan yang dialami X adalah serangan DDoS, di mana banyak komputer (botnet) mengirimkan lalu lintas yang tidak berguna untuk mencoba membuat sistem target tidak berfungsi. Meskipun Musk mengatakan bahwa serangan ini sangat besar, beberapa peneliti menunjukkan bahwa beberapa server X tidak terlindungi dengan baik, sehingga bisa diserang langsung. Setelah serangan, Musk mengulangi bahwa ada serangan besar yang berasal dari wilayah Ukraina.

Namun, para peneliti yang menganalisis serangan tersebut tidak menemukan bukti kuat bahwa alamat IP Ukraina terlibat. Mereka menekankan bahwa hanya karena alamat IP berasal dari suatu negara, tidak berarti negara tersebut adalah pelaku serangan. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan siapa yang sebenarnya bertanggung jawab atas serangan tersebut.

--------------------

Analisis Kami: Serangan DDoS terhadap X menunjukkan bahwa bahkan perusahaan besar pun bisa mengalami celah keamanan fatal karena pengelolaan infrastruktur yang kurang ketat. Klaim asal serangan berdasarkan IP tanpa verifikasi yang jelas hanya memperkeruh situasi dan bisa dimanfaatkan untuk agenda politik pribadi.

--------------------

Analisis Ahli:

Shawn Edwards: IP dari mana saja tidak bisa dijadikan bukti langsung identitas pelaku serangan karena botnet bisa menggunakan perangkat yang tersebar secara global dengan IP palsu atau dialihkan.

--------------------

What's Next: Perusahaan media sosial dan penyedia layanan internet akan memperkuat sistem pertahanan siber terutama terhadap serangan botnet, sementara pemerintah dan kelompok hacker akan semakin aktif dalam serangan siber yang berpotensi berdampak geopolitik.

Referensi:
[1] https://wired.com/story/x-ddos-attack-march-2025/