Courtesy of YahooFinance
Pengadilan Tolak Penyelesaian Talc J&J, Saham Jatuh dan Litigasi Berlanjut
01 Apr 2025, 22.37 WIB
131 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Johnson & Johnson menghadapi tantangan besar dalam litigasi talc yang melibatkan lebih dari 60.000 penggugat.
- Hakim menolak upaya penyelesaian ketiga perusahaan, yang menyebabkan penurunan nilai saham.
- Perusahaan berencana untuk melanjutkan litigasi di pengadilan daripada mengajukan banding.
Seorang hakim pengadilan kebangkrutan di AS menolak upaya ketiga Johnson & Johnson (J&J) untuk menyelesaikan gugatan talc senilai Rp 164.45 triliun ($10 miliar) . Meskipun J&J mengklaim telah mendapatkan dukungan dari 85% penggugat, hakim Christopher Lopez mengatakan bahwa angka tersebut dicapai dengan cara yang tidak tepat dan tidak menganggap sebagian besar suara "ya" itu valid. J&J menghadapi lebih dari 60.000 penggugat yang menuduh produk talc mereka, seperti bedak bayi, mengandung asbes dan menyebabkan kanker ovarium.
Setelah keputusan hakim, saham J&J turun 5%. Meskipun demikian, CFO J&J, Joe Wolk, menyatakan bahwa mereka tetap yakin dengan prospek keuangan perusahaan dan akan mengembalikan Rp 115.11 triliun ($7 miliar) yang sebelumnya disisihkan untuk rencana kebangkrutan. J&J berencana untuk melanjutkan litigasi di pengadilan daripada mengajukan banding, karena mereka percaya bahwa klaim tersebut tidak berdasar.
Sebelumnya, J&J telah mencoba dua kali untuk menyelesaikan kasus ini di New Jersey, tetapi ditolak karena hakim menyatakan bahwa kebangkrutan bukanlah cara yang tepat untuk menyelesaikan masalah ini. Para analis mengatakan bahwa meskipun litigasi ini sudah diperkirakan dalam nilai saham J&J, ketidakpastian baru ini mungkin membuat beberapa investor ragu untuk memiliki saham perusahaan tersebut.
--------------------
Analisis Kami: Penolakan pengadilan terhadap proposal penyelesaian ketiga J&J menunjukkan bahwa strategi hukum dan keuangan perusahaan dalam menangani krisis ini belum optimal dan terlalu agresif, sehingga dapat merugikan reputasi dan kepercayaan investor. J&J harus lebih transparan dan berhati-hati dalam memanajemen proses litigasi untuk mengurangi risiko finansial dan menjaga citra perusahaan jangka panjang.
--------------------
Analisis Ahli:
JPMorgan Analysts: Pengaruh litigasi talc pada saham J&J sudah cukup tercermin di harga pasar, dan meskipun ada ketidakpastian tambahan, dampak finansial potensial cenderung terbatas dalam jangka panjang.
Leerink Partners Analysts: Persentase nilai penyelesaian yang ditawarkan relatif kecil dibandingkan kapitalisasi pasar J&J, sehingga penolakan pengadilan belum tentu berarti risiko finansial yang terlalu besar, namun tetap menjadi perhatian investor.
--------------------
What's Next: Johnson & Johnson kemungkinan akan menghadapi proses litigasi talc yang panjang dan berkelanjutan dengan risiko ketidakpastian dan potensi kewajiban finansial yang tetap signifikan, sementara investor dan pasar akan mengamati perkembangan dengan cermat sebelum menetapkan valuasi yang stabil.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/judge-rejects-johnson--johnsons-talc-settlement-150956943.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/judge-rejects-johnson--johnsons-talc-settlement-150956943.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan upaya penyelesaian litigasi talc oleh Johnson & Johnson?A
Upaya penyelesaian litigasi talc oleh Johnson & Johnson ditolak oleh hakim Christopher Lopez.Q
Berapa jumlah total klaim yang dihadapi oleh Johnson & Johnson terkait produk talc?A
Johnson & Johnson menghadapi lebih dari 60.000 klaim terkait produk talc.Q
Siapa hakim yang menolak upaya penyelesaian ketiga Johnson & Johnson?A
Hakim yang menolak upaya penyelesaian ketiga adalah Christopher Lopez.Q
Apa yang dikatakan JPMorgan tentang suara yang dianggap tidak valid dalam pemungutan suara?A
JPMorgan menyatakan bahwa setidaknya setengah dari suara dianggap tidak valid karena alasan tertentu.Q
Bagaimana reaksi pasar terhadap berita ini?A
Saham Johnson & Johnson turun 5% setelah berita ini.