Courtesy of TheVerge

Persaingan OpenAI dan Anthropic Dorong AI Baru untuk Mahasiswa di Kampus

03 Apr 2025, 23.42 WIB

105 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Anthropic dan OpenAI bersaing untuk mengintegrasikan AI dalam pendidikan tinggi.
Fitur baru seperti 'Learning mode' bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa.
Inisiatif pendidikan ini menunjukkan nilai tinggi mahasiswa dalam pengembangan alat AI.

Dua laboratorium AI terkemuka, OpenAI dan Anthropic, baru saja mengumumkan inisiatif besar di bidang pendidikan tinggi. Anthropic meluncurkan Claude for Education, versi chatbot yang ditujukan untuk universitas, dan menjalin kemitraan dengan beberapa universitas seperti Northeastern University dan London School of Economics. Fitur baru yang disebut "Learning mode" akan membantu siswa berpikir kritis dengan mengajukan pertanyaan seperti, "Bagaimana cara kamu mendekati masalah ini?" alih-alih hanya memberikan jawaban.

Sementara itu, OpenAI sudah aktif di bidang pendidikan selama hampir setahun. Mereka meluncurkan ChatGPT Edu pada Mei 2024 dan membentuk NextGenAI Consortium untuk mempercepat penelitian AI di 15 perguruan tinggi. Baru-baru ini, OpenAI juga mengumumkan bahwa layanan ChatGPT Plus akan gratis untuk semua mahasiswa di AS dan Kanada hingga bulan Mei.

Persaingan antara kedua laboratorium ini menunjukkan betapa berharganya mahasiswa di dunia pendidikan. Mereka berlomba-lomba untuk memasukkan alat AI ke dalam akademik, dengan tujuan untuk menjadi alat AI pilihan bagi generasi mendatang.

--------------------

Analisis Kami: Persaingan antara Anthropic dan OpenAI dalam pendidikan tinggi menunjukkan betapa pentingnya kontrol atas adaptasi AI di lingkungan akademik untuk masa depan literasi digital. Namun, keberhasilan ini akan sangat bergantung pada bagaimana fitur-fitur pemberdayaan seperti Learning mode bisa benar-benar merangsang pemikiran kritis dan bukan sekadar alat pembantu instan.

--------------------

Analisis Ahli:

Larry Kramer: Sebagai pemimpin akademisi, saya meyakini AI harus digunakan untuk mengasah kemampuan analitis mahasiswa, bukan menggantikan pemikiran mereka.

Leah Belsky: AI harus dipahami sebagai alat pendukung pembelajaran yang mempercepat penguasaan materi dan mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja berteknologi tinggi.

--------------------

What's Next: Dalam beberapa tahun ke depan, penggunaan chatbot AI berbasis pendidikan akan menjadi standar di perguruan tinggi global, mengubah cara mahasiswa belajar dan dosen mengajar dengan penekanan besar pada pemahaman kritis dan interaktif.

Referensi:
[1] https://theverge.com/ai-artificial-intelligence/641193/openai-anthropic-education-tool-college