Courtesy of Axios
Persaingan Ketat AI antara AS dan China: Siapa yang Akan Unggul?
07 Apr 2025, 17.06 WIB
100 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Cina semakin mendekati AS dalam kualitas model kecerdasan buatan.
- Investasi swasta di kecerdasan buatan di AS jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain.
- Kompetisi dalam pengembangan AI kini melibatkan lebih banyak perusahaan, bukan hanya OpenAI dan Google.
Laporan terbaru dari Stanford menunjukkan bahwa Amerika Serikat masih menjadi pemimpin global dalam kecerdasan buatan (AI), tetapi China telah mengejar dengan cepat. Pada tahun 2024, institusi di AS menghasilkan 40 model AI yang penting, sementara China hanya 15 dan Eropa 3. Meskipun AS memimpin dalam jumlah model, kualitas model-model China telah meningkat pesat dan hampir setara dengan model-model terkemuka dari AS dalam beberapa pengujian penting.
Investasi dalam AI juga sangat besar di AS, dengan total mencapai Rp 1.79 quadriliun ($109,1 miliar) pada tahun lalu, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan China yang hanya Rp 152.94 triliun ($9,3 miliar) . Selain itu, penggunaan AI di berbagai organisasi meningkat, dengan 78% dari mereka melaporkan menggunakan AI pada tahun 2024, naik dari 55% tahun sebelumnya.
Persaingan dalam bidang AI tidak hanya terjadi antara negara, tetapi juga antara perusahaan-perusahaan besar. Dulu, OpenAI dan Google adalah dua perusahaan terdepan, tetapi sekarang ada juga model-model yang kuat dari Meta, Anthropic, xAI, dan lainnya. Kesimpulannya, persaingan dalam AI semakin ketat dan tidak ada yang memiliki keunggulan yang jelas.
--------------------
Analisis Kami: Perkembangan pesat AI oleh China memperlihatkan adanya kemajuan strategis yang serius, khususnya dalam kualitas model dan paten yang mampu menyaingi AS. Namun, keunggulan investasi besar AS tetap menjadi faktor utama yang dapat menjaga posisinya sebagai pemimpin inovasi AI jangka panjang.
--------------------
Analisis Ahli:
Andrew Ng: China’s rapid advancements in AI models show strong governmental support and a strategic push to close the technology gap with the US. Investment scale and talent retention in the US remain crucial to maintain its leadership.
Fei-Fei Li: While the US leads in private sector investment and pioneering models, the pace at which China is catching up indicates a shift towards a more multi-polar AI ecosystem globally.
--------------------
What's Next: Persaingan pengembangan AI akan semakin ketat dengan peningkatan kolaborasi dan inovasi dari banyak perusahaan, serta kemungkinan China terus mempersempit jarak dengan AS, yang bisa mengubah peta persaingan teknologi global dalam beberapa tahun ke depan.
Referensi:
[1] https://www.axios.com/2025/04/07/china-ai-race-stanford-report
[1] https://www.axios.com/2025/04/07/china-ai-race-stanford-report
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilaporkan oleh Stanford tentang perkembangan kecerdasan buatan di AS dan Cina?A
Stanford melaporkan bahwa AS masih menjadi pemimpin dalam kecerdasan buatan, tetapi Cina telah menutup kesenjangan secara signifikan.Q
Berapa banyak model AI yang dihasilkan oleh AS dibandingkan dengan Cina dan Eropa?A
AS menghasilkan 40 model AI yang signifikan, sementara Cina menghasilkan 15 dan Eropa hanya 3.Q
Mengapa investasi swasta di kecerdasan buatan di AS jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Cina?A
Investasi swasta di kecerdasan buatan di AS mencapai $109,1 miliar, hampir 12 kali lipat dari Cina yang hanya $9,3 miliar.Q
Apa yang menunjukkan bahwa kompetisi dalam kecerdasan buatan semakin ketat?A
Kompetisi semakin ketat terlihat dari munculnya model-model AI yang kredibel dari perusahaan seperti Meta dan Anthropic.Q
Siapa saja perusahaan yang kini menjadi pesaing dalam pengembangan model AI?A
Perusahaan seperti OpenAI, Google, Meta, dan Anthropic kini menjadi pesaing dalam pengembangan model AI.