Courtesy of CNBCIndonesia
Ikhtisar 15 Detik
- Perang dagang antara AS dan China berdampak negatif pada pasar Indonesia.
- Investor domestik perlu waspada terhadap dampak ekonomi dari kebijakan perdagangan internasional.
- Analisis pasar saham penting untuk memahami kondisi ekonomi yang lebih luas.
Jakarta, Indonesia - Perang dagang yang dipicu oleh kenaikan tarif impor oleh pemerintahan Presiden AS, Donald Trump, menjadi sentimen negatif bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Rupiah pada perdagangan hari pertama setelah libur panjang Idulfitri 2025.
Equity Analyst CNBC Indonesia, Susi Setiawati, menyebutkan bahwa investor domestik mengkhawatirkan dampak perang dagang terhadap Indonesia. Jika perang dagang meluas, Indonesia akan kesulitan memasarkan produk ekspor ke AS dan bisa menjadi sasaran pasar atas produk impor China yang terhambat masuk ke AS.
Imbasnya, industri dan ekonomi dalam negeri akan semakin tertekan. Untuk analisis lebih lanjut, simak dialog Shinta Zahara dengan Susi Setiawati dalam program Power Lunch di CNBC Indonesia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menjadi penyebab penurunan IHSG dan Rupiah pada perdagangan setelah Idulfitri 2025?A
Penyebab penurunan IHSG dan Rupiah adalah perang dagang yang dipicu oleh kenaikan tarif impor yang diterapkan oleh pemerintahan AS.Q
Siapa yang menerapkan tarif impor yang memicu perang dagang?A
Tarif impor yang memicu perang dagang diterapkan oleh Donald Trump, mantan Presiden AS.Q
Apa dampak dari perang dagang terhadap produk ekspor Indonesia?A
Dampak dari perang dagang terhadap produk ekspor Indonesia adalah kesulitan dalam memasarkan produk ke AS dan kemungkinan menjadi sasaran produk impor China.Q
Mengapa investor domestik khawatir dengan perang dagang ini?A
Investor domestik khawatir bahwa jika perang dagang meluas, industri dan ekonomi dalam negeri akan semakin tertekan.Q
Apa yang disarankan oleh analis mengenai pergerakan pasar saham RI?A
Analis menyarankan untuk memantau pergerakan pasar saham RI dan dampak dari perang dagang ini.