Courtesy of TheVerge
Ikhtisar 15 Detik
- Ada kesenjangan optimisme antara ahli AI dan masyarakat umum mengenai teknologi ini.
- Gen Z merasa cemas tentang dampak AI pada pekerjaan dan kemampuan berpikir kritis mereka.
- Kekhawatiran tentang regulasi AI menunjukkan perlunya lebih banyak transparansi dan kontrol dari masyarakat.
Amerika Serikat - Laporan dari Pew Research Center menunjukkan perbedaan tajam dalam persepsi tentang AI antara para ahli dan masyarakat umum. Para ahli optimis tentang manfaat AI, sementara masyarakat umum merasa cemas dan tidak percaya.
Sebagian besar ahli AI percaya teknologi ini akan memperbaiki pekerjaan mereka, tetapi masyarakat umum khawatir AI akan mengambil pekerjaan mereka. Gen Z, meskipun sangat terlibat dengan alat AI, merasa cemas dan tidak percaya pada teknologi ini.
Kedua kelompok, baik ahli maupun masyarakat umum, menginginkan lebih banyak kontrol atas penggunaan AI dan tidak percaya pemerintah atau perusahaan swasta akan mengatur AI dengan bertanggung jawab. Kepercayaan terhadap AI masih tertinggal meskipun teknologi terus berkembang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditunjukkan oleh survei Pew Research Center tentang pandangan ahli AI dan masyarakat umum?A
Survei menunjukkan bahwa ahli AI merasa optimis tentang manfaat teknologi, sementara masyarakat umum merasa cemas dan tidak percaya.Q
Mengapa ada perbedaan antara optimisme ahli AI dan skeptisisme publik?A
Perbedaan ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman publik tentang AI dan ketidakpercayaan terhadap kemampuan pemerintah untuk mengatur teknologi ini.Q
Bagaimana Gen Z berinteraksi dengan teknologi AI menurut penelitian Gallup?A
Gen Z sangat terlibat dengan alat AI, tetapi mereka merasa cemas dan tidak sepenuhnya percaya pada teknologi tersebut.Q
Apa yang menjadi kekhawatiran utama masyarakat tentang AI?A
Kekhawatiran utama masyarakat adalah bahwa AI akan mengurangi pekerjaan dan mengurangi kemampuan berpikir kritis.Q
Mengapa kepercayaan terhadap regulasi AI oleh pemerintah dan perusahaan swasta rendah?A
Kepercayaan rendah disebabkan oleh pengalaman buruk dengan regulasi teknologi sebelumnya dan kurangnya transparansi dari perusahaan teknologi.