Bagaimana Generasi Z memandang AI di tempat kerja
Courtesy of Axios

Rangkuman Berita: Bagaimana Generasi Z memandang AI di tempat kerja

Axios
Dari Axios
09 Maret 2025 pukul 17.00 WIB
52 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Generasi Z lebih nyaman dan terbuka terhadap penggunaan AI generatif.
  • Ada kekhawatiran tentang dampak AI terhadap keterampilan berpikir kritis dan lingkungan.
  • Perusahaan mulai menghargai pengalaman AI dalam proses perekrutan, meskipun masih sedikit lowongan yang mencantumkan AI.
Generasi Z, yang baru memulai karir mereka, memiliki pandangan campuran tentang penggunaan AI generatif. Mereka lebih nyaman dengan teknologi ini dan sering kali memiliki pengalaman yang membuat mereka lebih menarik bagi perusahaan, meskipun mereka mungkin kurang berpengalaman di bidang lain. Contohnya, Avalon Fenster, seorang mahasiswa hukum berusia 23 tahun, mengajarkan rekan-rekannya cara menggunakan AI dan kini menjalankan platform yang membantu perempuan muda dalam karir mereka. Namun, dia juga khawatir tentang dampak AI terhadap kemampuan berpikir kritis.
Di sisi lain, ada juga yang khawatir tentang dampak lingkungan dari penggunaan AI, seperti Katya Danziger, yang memilih untuk tidak menggunakan AI karena dampaknya terhadap iklim. Selain itu, banyak generasi muda yang merasa AI bisa mengurangi peluang kerja. Meskipun ada kekhawatiran ini, beberapa ahli berpendapat bahwa sedikit rasa cemas bisa membantu mereka tetap waspada dan siap menghadapi perubahan di dunia kerja.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa sikap Generasi Z terhadap AI generatif?
A
Generasi Z mendekati AI generatif dengan campuran hati-hati dan optimisme.
Q
Mengapa pengalaman AI menjadi penting bagi pencari kerja muda?
A
Pengalaman AI dianggap penting karena perusahaan bersedia mengambil risiko pada kandidat yang kurang berkualitas jika mereka memiliki pengalaman dengan AI.
Q
Apa kekhawatiran Avalon Fenster tentang AI?
A
Avalon Fenster khawatir bahwa AI dapat mempengaruhi keterampilan berpikir kritis dan ingin ada pelatihan literasi AI.
Q
Mengapa Katya Danziger berhenti menggunakan AI?
A
Katya Danziger berhenti menggunakan AI karena dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh teknologi tersebut.
Q
Apa hasil survei Pew tentang pandangan pekerja muda terhadap AI?
A
Survei Pew menunjukkan bahwa 35% pekerja berusia 18 hingga 29 tahun percaya bahwa AI akan mengurangi peluang kerja.

Rangkuman Berita Serupa

CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan bahwa semua orang seharusnya segera mendapatkan tutor AI.YahooFinance
Teknologi
2 bulan lalu
87 dibaca

CEO Nvidia Jensen Huang mengatakan bahwa semua orang seharusnya segera mendapatkan tutor AI.

Kebangkitan mesin? Data di balik dampak AI pada pekerjaan berketerampilan tinggiInterestingEngineering
Teknologi
3 bulan lalu
139 dibaca

Kebangkitan mesin? Data di balik dampak AI pada pekerjaan berketerampilan tinggi

Saatnya Menghilangkan Ekspektasi Rendah dari GenAIForbes
Teknologi
3 bulan lalu
45 dibaca

Saatnya Menghilangkan Ekspektasi Rendah dari GenAI

Model o3 baru dari OpenAI membuat mahasiswa ilmu komputer panik.Axios
Teknologi
3 bulan lalu
75 dibaca

Model o3 baru dari OpenAI membuat mahasiswa ilmu komputer panik.

Catch-22 Gen Z: Tantangan Tenaga Kerja yang Mengancam Karir di 2025Forbes
Bisnis
3 bulan lalu
87 dibaca

Catch-22 Gen Z: Tantangan Tenaga Kerja yang Mengancam Karir di 2025

Tahun yang Akan Datang: GenAI Memasuki Fase Siap Bekerja dan BeraksiForbes
Teknologi
4 bulan lalu
77 dibaca

Tahun yang Akan Datang: GenAI Memasuki Fase Siap Bekerja dan Beraksi