Courtesy of YahooFinance
Penjualan Properti Sewa Stabil di New York: Tren dan Dampak Undang-Undang 2019
Menggambarkan tren penjualan properti yang distabilkan sewanya dengan kerugian besar dan dampak dari undang-undang sewa tahun 2019.
09 Apr 2025, 02.14 WIB
96 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Penjualan properti sewa teratur oleh Related Fund Management menunjukkan tren penurunan nilai dalam sektor ini.
- Hukum sewa 2019 telah berdampak negatif pada pemilik properti, termasuk perusahaan besar.
- Cedarbridge Management aktif dalam membeli properti sewa teratur yang dijual dengan harga rendah.
New York City, New York, United States - Related Fund Management baru-baru ini menjual lima properti yang distabilkan sewanya di Bronx dengan nilai hanya 45 persen dari harga yang mereka dapatkan pada tahun 2015. Ini mencerminkan tren yang berkembang di mana properti yang distabilkan sewanya dijual dengan kerugian besar, terutama setelah undang-undang sewa tahun 2019 diberlakukan yang membatasi kenaikan sewa dan menurunkan nilai properti.
Perusahaan ini telah menjual banyak properti dengan kerugian besar dalam beberapa tahun terakhir, termasuk properti di Prospect Heights yang dijual dengan harga hampir setengah dari harga pembelian tahun 2016. Selain itu, Related Fund Management juga mengambil alih 5 persen dari portofolio utang properti yang distabilkan sewanya dari Signature Bank.
Baca juga: Bank syndikator menghadapi gugatan class action setelah diduga meremehkan risiko default.
Penjualan properti di Bronx ini menunjukkan bahwa bahkan pemain besar di pasar properti New York, seperti Related Fund Management, terpengaruh oleh undang-undang sewa tahun 2019. Properti di Bronx dijual dengan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan sewa pasar, menunjukkan dampak signifikan dari undang-undang tersebut terhadap nilai properti yang distabilkan sewanya.