Courtesy of CNBCIndonesia

Penemuan Meteorit Langka Berusia Milyaran Tahun di Melbourne

Mengungkap penemuan meteorit langka yang awalnya disangka emas dan menjelaskan pentingnya meteorit tersebut dalam penelitian ilmiah.

10 Apr 2025, 18.30 WIB

306 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

David Hole menemukan meteorit langka yang awalnya disangka emas.
Meteorit tersebut berusia 4,6 miliar tahun dan memiliki komposisi yang unik.
Penemuan ini memberikan wawasan tentang asal-usul dan evolusi elemen di alam semesta.

Maryborough Regional Park, Victoria, Australia - Pada tahun 2015, David Hole menemukan batu misterius di Maryborough Regional Park, Australia, yang awalnya disangka emas. Setelah berbagai upaya untuk membuka batu tersebut gagal, Hole membawanya ke Museum Melbourne untuk dianalisis.

Ahli geologi Dermot Henry mengungkapkan bahwa batu tersebut adalah meteorit langka berusia 4,6 miliar tahun dengan berat 17 kilogram. Meteorit ini memiliki tampilan terpahat dengan lesung pipit dan mengandung tetesan mineral logam kecil yang disebut chondrules.

Para peneliti menduga meteorit ini berasal dari sabuk asteroid antara Mars dan Jupiter. Meteorit ini juga mengandung molekul organik seperti asam amino, yang penting untuk penelitian tentang asal-usul kehidupan di Bumi.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250410133048-37-624890/pungut-batu-dikira-cuma-emas-ternyata-harta-karun-super-langka

Analisis Kami

"Penemuan meteorit ini menjadi sangat penting karena memberikan sampel asli dari material awal Tata Surya, sehingga bisa memperkaya pemahaman kita mengenai pembentukan planet dan kehidupan. Namun, masih banyak misteri terkait asal dan proses perubahan meteorit sebelum sampai ke Bumi yang memerlukan penelitian lebih mendalam dan kolaborasi internasional."

Analisis Ahli

Dermot Henry

"Meteorit ini memberikan pandangan sekilas soal planet kita dan evolusi bintang yang menciptakan elemen penting. Keberadaan molekul organik di dalamnya juga menjadi kunci memahami asal usul kehidupan."

Prediksi Kami

Penemuan meteorit semacam ini akan mendorong penelitian lebih lanjut tentang asal usul Tata Surya dan kemungkinan adanya molekul organik penting yang bisa menjelaskan proses pembentukan kehidupan.