Courtesy of YahooFinance

XRP Melonjak Usai Trump Kurangi Tarif 90 Hari, Apakah Layak Dibeli?

Menjelaskan alasan di balik lonjakan harga XRP dan dampak pengurangan tarif oleh Presiden Trump terhadap pasar.

10 Apr 2025, 02.03 WIB

136 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Pengurangan tarif perdagangan dapat mempengaruhi pasar kripto secara positif.
XRP memiliki nilai yang signifikan, tetapi beberapa analis percaya bahwa harganya terlalu tinggi.
Keputusan politik dapat memiliki dampak besar pada aset berisiko seperti cryptocurrency.

Amerika Serikat - Token kripto XRP melonjak 12% setelah Presiden Donald Trump mengumumkan pengurangan tarif selama 90 hari, kecuali untuk China. Pengurangan tarif ini menyebabkan pasar saham seperti S&P 500 dan Nasdaq Composite juga mengalami kenaikan signifikan.

Trump mengumumkan bahwa barang-barang dari China akan tetap dikenakan tarif 125% karena kurangnya rasa hormat China terhadap pasar dunia. Pengurangan tarif ini memberikan kelegaan bagi investor yang khawatir tentang dampak jangka panjang tarif terhadap pasar.

Meskipun ada berita positif ini, beberapa analis seperti Johnny Rice tetap berpendapat bahwa XRP dinilai terlalu tinggi dengan kapitalisasi pasar Rp 1.97 quadriliun ($120 miliar) . Artikel ini juga menyarankan untuk mempertimbangkan investasi di saham lain yang direkomendasikan oleh tim analis Motley Fool.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/why-xrp-ripple-skyrocketing-today-190351000.html

Analisis Ahli

Johnny Rice

"XRP masih overvalued dan investor sebaiknya mempertimbangkan opsi investasi lain dengan potensi pengembalian lebih besar dan risiko lebih rendah."

Analisis Kami

"Keputusan pengurangan tarif ini memberikan kelegaan jangka pendek bagi pasar kripto seperti XRP yang sering tertekan oleh ketidakpastian ekonomi global. Namun, nilai fundamental XRP yang besar dibandingkan dengan utilitas aslinya tetap menjadi risiko besar bagi investor yang tidak hati-hati."

Prediksi Kami

Pasar kripto dan saham kemungkinan akan tetap fluktuatif dengan sentimen yang sangat dipengaruhi oleh kebijakan perdagangan baru yang akan dinegosiasikan dalam 90 hari ke depan.