Courtesy of YahooFinance
Ikhtisar 15 Detik
- Perang dagang antara AS dan China berdampak pada pasar global dan nilai mata uang.
- Pasar cryptocurrency menunjukkan ketahanan meskipun ada ketegangan geopolitik.
- Inovasi dalam platform seperti Synthetix dapat mempengaruhi stabilitas stablecoin.
Washington, D.C., United States - Perang dagang antara AS dan China semakin memanas dengan China menaikkan tarif impor dari AS dari 84% menjadi 125%. Meskipun demikian, pasar cryptocurrency, terutama Bitcoin, tetap stabil dan tidak terlalu terpengaruh. Bitcoin diperdagangkan di atas Rp 1.35 miliar ($82,000) , sementara pasar yang lebih luas juga menunjukkan stabilitas serupa.
Sebaliknya, aset lain seperti emas mencapai rekor baru Rp 53.07 juta ($3,227) .5, dan Tether's XAUT menjadi aset digital dengan performa terbaik. Indeks Dolar AS (DXY) turun di bawah 100 setelah mengalami penurunan terbesar sejak 2022, sementara imbal hasil Treasury 10-tahun naik mendekati 4.4%.
Para analis memperkirakan bahwa penurunan inflasi di AS dapat mendorong Federal Reserve untuk kembali memangkas suku bunga pada pertemuan berikutnya. Namun, pasar mungkin menginterpretasikan angka inflasi yang lebih rendah sebagai tanda penurunan permintaan, memperdalam krisis kepercayaan terhadap dolar AS.