Courtesy of CNBCIndonesia

Efektivitas eSIM dalam Menekan Kejahatan Digital di Indonesia

Menjelaskan kebijakan baru tentang eSIM dan bagaimana hal tersebut dapat membantu mengatasi kejahatan digital serta memberikan analisis tentang efektivitasnya.

14 Apr 2025, 19.00 WIB

106 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Kebijakan pengalihan ke eSIM diharapkan dapat mengurangi kejahatan digital.
Kelemahan eSIM adalah rendahnya penetrasi di pasar ponsel Indonesia.
Penegakan aturan dan pemblokiran IMEI dapat menjadi solusi efektif untuk menekan fraud layanan seluler.

Jakarta, Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menerbitkan Peraturan Menteri tentang pengalihan kartu SIM fisik ke eSIM. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan bahwa kebijakan ini penting untuk menghadapi tantangan kejahatan digital dan penyalahgunaan layanan telekomunikasi. Namun, pakar keamanan siber Alfons Tanujayasatu dari Vaksincom menyebutkan bahwa teknologi eSIM masih sangat sedikit dan hanya tersedia di perangkat ponsel kelas atas.

Alfons menekankan bahwa akar permasalahan fraud layanan seluler di Indonesia bukan terletak pada SIM fisik atau eSIM, melainkan pada prosedur pendaftaran layanan seluler yang tidak dijalankan dengan disiplin. Menurutnya, pemerintah dapat menekan tingkat fraud tanpa harus menunggu eSIM tersedia di seluruh ponsel dengan ketegasan dan konsistensi menjalankan aturan yang sudah ada. Salah satu metode yang diusulkan adalah pemblokiran IMEI untuk setiap ponsel yang terbukti melakukan fraud.

Dengan metode pemblokiran IMEI, penipu akan kesulitan menggunakan layanan seluler untuk kejahatan karena ponselnya tidak akan berfungsi dan biaya melakukan fraud menjadi sangat mahal. Alfons juga menyarankan masyarakat untuk memeriksa IMEI ponsel second sebelum membeli. Dengan langkah-langkah sederhana namun tegas ini, eksploitasi layanan seluler untuk aksi kejahatan dapat ditekan secara signifikan tanpa harus menunggu adopsi eSIM.

Sumber: https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250414141021-37-625830/warga-ri-diminta-ganti-esim-ini-alasan-ahli-siber-sebut-tak-realistis