Goldman Sachs Prediksi Penurunan Harga Minyak Akibat Risiko Resesi dan Pasokan OPEC+
Courtesy of YahooFinance

Goldman Sachs Prediksi Penurunan Harga Minyak Akibat Risiko Resesi dan Pasokan OPEC+

Memberikan perkiraan harga minyak dan analisis pasar terkait dampak dari risiko resesi dan perang dagang global.

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
14 Apr 2025, 09.28 WIB
115 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Goldman Sachs memperkirakan penurunan harga minyak akibat risiko resesi dan peningkatan pasokan.
  • Perang dagang antara AS dan Tiongkok berdampak signifikan pada proyeksi permintaan minyak.
  • OPEC+ memiliki pengaruh besar terhadap harga minyak melalui kebijakan produksi mereka.
Bengaluru, India - Goldman Sachs memperkirakan harga minyak akan menurun hingga akhir tahun ini dan tahun depan karena meningkatnya risiko resesi dan pasokan yang lebih tinggi dari kelompok OPEC+. Bank ini memprediksi harga minyak Brent dan WTI akan turun, rata-rata Rp 1.04 juta ($63) dan Rp 970.25 ribu ($59) per barel masing-masing untuk sisa tahun 2025, dan Rp 953.81 ribu ($58) dan Rp 904.48 ribu ($55) pada tahun 2026.
Permintaan minyak diperkirakan hanya akan naik 300.000 barel per hari antara akhir tahun lalu dan akhir 2025, karena prospek pertumbuhan yang lemah di tengah perang dagang global. Beijing telah meningkatkan tarif pada impor AS menjadi 125%, sebagai balasan atas keputusan Presiden Donald Trump untuk menaikkan bea masuk pada barang-barang China, yang meningkatkan ketegangan dalam perang dagang yang mengancam rantai pasokan global.
Goldman Sachs juga memperkirakan surplus besar 800.000 barel per hari pada tahun 2025 dan 1,4 juta barel per hari pada tahun 2026 akan terus menekan harga minyak. Dalam skenario perlambatan ekonomi global atau pembalikan pemotongan sukarela oleh OPEC+, harga minyak Brent bisa jatuh ke kisaran Rp 657.80 ribu ($40) pada tahun 2026. Harga minyak Brent turun menjadi sekitar Rp 106.43 juta ($64,72) per barel pada pukul 0155 GMT pada hari Senin, sementara harga minyak WTI berada di Rp 101.04 juta ($61,44) per barel.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diperkirakan Goldman Sachs tentang harga minyak hingga akhir tahun ini?
A
Goldman Sachs memperkirakan harga minyak akan menurun hingga akhir tahun ini dan tahun depan.
Q
Mengapa Goldman Sachs menurunkan proyeksi permintaan minyak?
A
Goldman Sachs menurunkan proyeksi permintaan minyak karena adanya perang dagang yang meningkat antara AS dan Tiongkok.
Q
Apa dampak dari perang dagang antara AS dan Tiongkok terhadap pasar minyak?
A
Perang dagang dapat menyebabkan ketidakpastian ekonomi yang berdampak negatif pada permintaan minyak global.
Q
Apa yang terjadi jika OPEC+ membalikkan pemotongan produksi minyak?
A
Jika OPEC+ membalikkan pemotongan produksi, harga minyak Brent bisa jatuh ke kisaran $40 pada tahun 2026.
Q
Berapa rata-rata harga minyak Brent dan WTI yang diperkirakan Goldman Sachs untuk tahun 2026?
A
Rata-rata harga minyak Brent diperkirakan $58 dan WTI $55 pada tahun 2026.

Artikel Serupa

Harga Minyak Mentah Turun Akibat Ketegangan Perdagangan AS-ChinaYahooFinance
Bisnis
1 bulan lalu
54 dibaca

Harga Minyak Mentah Turun Akibat Ketegangan Perdagangan AS-China

Barclays Turunkan Perkiraan Harga Minyak Brent untuk 2025 dan 2026YahooFinance
Finansial
1 bulan lalu
90 dibaca

Barclays Turunkan Perkiraan Harga Minyak Brent untuk 2025 dan 2026

HSBC Turunkan Perkiraan Harga Minyak Brent untuk 2025 dan 2026YahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
133 dibaca

HSBC Turunkan Perkiraan Harga Minyak Brent untuk 2025 dan 2026

JP Morgan Turunkan Perkiraan Harga Minyak untuk 2025 dan 2026 karena Produksi OPEC+ yang Lebih TinggiYahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
58 dibaca

JP Morgan Turunkan Perkiraan Harga Minyak untuk 2025 dan 2026 karena Produksi OPEC+ yang Lebih Tinggi

Goldman memangkas proyeksi harga minyak di tengah kekhawatiran tarif, pasokan OPEC+ yang lebih tinggi.YahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
80 dibaca

Goldman memangkas proyeksi harga minyak di tengah kekhawatiran tarif, pasokan OPEC+ yang lebih tinggi.

Minyak turun 7% ke level terendah dalam lebih dari 3 tahun akibat tarif China.YahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
76 dibaca

Minyak turun 7% ke level terendah dalam lebih dari 3 tahun akibat tarif China.