Courtesy of YahooFinance
Harga Minyak Naik Setelah AS Kenakan Sanksi Baru ke Importir Minyak Iran di China
Memberikan informasi tentang kenaikan harga minyak akibat sanksi baru AS terhadap importir minyak Iran dari China dan dampaknya terhadap pasar minyak global.
16 Apr 2025, 08.21 WIB
39 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Harga minyak meningkat akibat sanksi baru terhadap Iran.
- Ketegangan perdagangan antara AS dan Cina berdampak pada proyeksi permintaan minyak.
- Negosiasi mengenai program nuklir Iran terus berlanjut meskipun ada pernyataan tegas dari pihak Iran.
Houston, Texas, United States - Harga minyak naik lebih dari Rp 16.45 ribu ($1) per barel setelah Washington mengeluarkan sanksi baru yang menargetkan importir minyak Iran dari China. Sanksi ini merupakan bagian dari upaya Presiden Donald Trump untuk menekan Teheran dan mengurangi ekspor minyak Iran hingga nol. Langkah ini terjadi di tengah negosiasi ulang program nuklir Iran yang berlangsung di Oman dan akan dilanjutkan di Roma.
China menginginkan lebih banyak penghormatan dari pemerintahan Trump sebelum setuju untuk bernegosiasi, menurut laporan Bloomberg. De-eskalasi perang dagang antara AS dan China dapat mengurangi penurunan prospek pertumbuhan ekonomi dan membatasi penurunan permintaan minyak. Sementara itu, stok minyak mentah AS naik, tetapi persediaan bensin dan distilat turun minggu lalu.
Pertumbuhan permintaan minyak global diperkirakan akan tumbuh paling lambat dalam lima tahun pada 2025, menurut Badan Energi Internasional. WTO juga memangkas tajam perkiraan perdagangan barang global, dengan tarif AS yang dapat menyebabkan penurunan terberat sejak puncak pandemi COVID. Ketidakpastian atas ketegangan perdagangan telah menyebabkan beberapa bank menurunkan perkiraan harga minyak mereka.
--------------------
Analisis Kami: Langkah sanksi AS terhadap impor minyak Iran melalui China jelas merupakan upaya untuk menekan ekonomi Iran, namun ini juga menambah ketidakpastian di pasar energi global yang sudah rentan akibat perang dagang. Jika negosiasi nuklir dan perdagangan tidak membaik, volatilitas harga minyak akan terus berlanjut dan bisa berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi dunia.
--------------------
Analisis Ahli:
Giovanni Staunovo: De-eskalasi perang dagang AS-China dapat mengurangi risiko pertumbuhan ekonomi yang buruk dan menjaga permintaan minyak tetap stabil.
Tamas Varga: Performa ekonomi China yang baik di kuartal pertama disebabkan oleh ekspor yang dipercepat sebelum tarif AS diterapkan, dan ini sulit dipertahankan sepanjang tahun.
--------------------
What's Next: Ketegangan antara AS dan China serta sanksi terhadap Iran akan terus menyebabkan fluktuasi harga minyak, sementara negosiasi nuklir dan perang dagang menentukan kestabilan pasokan dan permintaan minyak global.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-subdued-markets-assess-effects-012111197.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-subdued-markets-assess-effects-012111197.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan kenaikan harga minyak pada hari Rabu?A
Kenaikan harga minyak disebabkan oleh sanksi baru yang dikeluarkan oleh Washington terhadap importir minyak Iran di Cina.Q
Sanksi apa yang dikeluarkan oleh AS terhadap Iran?A
AS mengeluarkan sanksi baru yang menargetkan ekspor minyak Iran, termasuk terhadap sebuah 'refinery teapot' yang berbasis di Cina.Q
Apa yang dikatakan Menteri Luar Negeri Iran mengenai hak pengayaan uranium?A
Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, menyatakan bahwa hak Iran untuk mengolah uranium tidak dapat dinegosiasikan.Q
Bagaimana hubungan perdagangan antara AS dan Cina mempengaruhi harga minyak?A
Ketegangan dalam hubungan perdagangan antara AS dan Cina dapat mengurangi prospek pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.Q
Apa yang diharapkan dari negosiasi antara AS dan Iran?A
Diharapkan ada kemajuan dalam negosiasi mengenai program nuklir Iran setelah pertemuan di Oman dan Roma.