Courtesy of YahooFinance
Sanksi Baru AS terhadap Iran Dorong Harga Minyak Naik di Tengah Ketegangan Perdagangan
Memberikan informasi tentang kenaikan harga minyak akibat sanksi baru AS terhadap importir minyak Iran dari China dan dampaknya terhadap pasar minyak global.
16 Apr 2025, 08.21 WIB
118 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Sanksi AS terhadap Iran berdampak pada harga minyak global.
- Ketegangan perdagangan antara AS dan Cina mempengaruhi proyeksi permintaan minyak.
- Produksi minyak OPEC+ yang meningkat dapat menekan harga minyak lebih lanjut.
Houston, Texas, United States - Harga minyak naik lebih dari Rp 16.45 ribu ($1) per barel pada hari Rabu setelah Washington mengeluarkan sanksi baru yang menargetkan importir minyak Iran dari China. Brent crude futures naik Rp 17.76 miliar ($1,08 m) enjadi Rp 108.13 juta ($65,75) per barel, sementara West Texas Intermediate crude naik Rp 18.75 miliar ($1,14 m) enjadi Rp 102.73 juta ($62,47) per barel. Sanksi baru ini adalah bagian dari upaya Presiden Donald Trump untuk meningkatkan tekanan pada Teheran dan mengurangi ekspor minyak Iran hingga nol.
Sanksi ini datang di tengah negosiasi ulang pemerintah AS dengan Iran mengenai program nuklirnya, dengan putaran pembicaraan di Oman akhir pekan lalu dan putaran kedua di Roma akhir pekan ini. Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, menegaskan bahwa hak Iran untuk memperkaya uranium tidak dapat dinegosiasikan. Sementara itu, laporan Bloomberg menyebutkan bahwa China menginginkan lebih banyak rasa hormat dari pemerintahan Trump sebelum setuju untuk berunding.
Stok minyak mentah AS naik 515.000 barel menjadi 442,9 juta barel minggu lalu, sementara persediaan bensin dan distilat turun. Pertumbuhan PDB China sebesar 5,4% pada kuartal pertama, lebih baik dari yang diharapkan. Namun, ketidakpastian atas ketegangan perdagangan telah menyebabkan beberapa bank, termasuk UBS, BNP Paribas, dan HSBC, menurunkan perkiraan harga minyak mereka.
--------------------
Analisis Kami: Sanksi AS terhadap Iran dan ketegangan perdagangan AS-China menunjukkan bagaimana geopolitik masih sangat menentukan arah harga minyak dunia. Ketidakpastian ini kemungkinan akan memaksa para pelaku pasar untuk tetap waspada dan mengantisipasi fluktuasi yang tajam di masa depan.
--------------------
Analisis Ahli:
Giovanni Staunovo: De-eskalasi perang dagang antara AS dan China dapat mengurangi risiko penurunan pertumbuhan ekonomi dan stabilisasi permintaan minyak.
Tamas Varga: Performa ekonomi China yang lebih baik dari perkiraan kemungkinan tidak akan berlanjut karena kedua ekonomi besar berupaya memisahkan hubungan dagang mereka.
--------------------
What's Next: Ketegangan politik dan perdagangan global kemungkinan akan terus menciptakan volatilitas harga minyak sampai ada kemajuan signifikan dalam negosiasi nuklir dan perdagangan antara AS dan China.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-subdued-markets-assess-effects-012111197.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/oil-subdued-markets-assess-effects-012111197.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan kenaikan harga minyak pada hari Rabu?A
Kenaikan harga minyak disebabkan oleh sanksi baru yang dikeluarkan oleh AS terhadap importir minyak Iran di Cina.Q
Apa tujuan sanksi yang dikeluarkan oleh AS terhadap Iran?A
Tujuan sanksi tersebut adalah untuk menekan ekspor minyak Iran hingga mencapai nol.Q
Bagaimana hubungan antara AS dan Cina mempengaruhi pasar minyak?A
Hubungan yang tegang antara AS dan Cina dapat mengurangi prospek pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.Q
Apa yang dikatakan UBS tentang proyeksi harga minyak?A
UBS telah menurunkan proyeksi harga minyak akibat ketegangan perdagangan dan peningkatan produksi OPEC+.Q
Apa yang terjadi dengan stok minyak mentah di AS minggu lalu?A
Stok minyak mentah di AS meningkat sebesar 515.000 barel minggu lalu.