Courtesy of YahooFinance
Negara Asia Tingkatkan Impor Minyak dan Gas AS untuk Kurangi Tarif Trump
Menguraikan langkah-langkah yang diambil oleh negara-negara Asia untuk meningkatkan pembelian minyak dan gas dari AS guna mengurangi surplus perdagangan dan beban tarif.
17 Apr 2025, 08.43 WIB
125 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Negara-negara Asia berusaha mengurangi surplus perdagangan dengan AS melalui peningkatan impor energi.
- Indonesia, Pakistan, India, dan Thailand memiliki rencana spesifik untuk meningkatkan pembelian minyak dan gas dari AS.
- Proyek Alaska LNG merupakan bagian dari strategi AS untuk memperkuat hubungan perdagangan dengan negara-negara Asia.
Asia - Pemerintah Asia berusaha membeli lebih banyak minyak dan gas dari Amerika Serikat untuk mengurangi surplus perdagangan mereka dengan Washington dan mengurangi beban tarif di bawah kebijakan tarif baru Presiden Donald Trump. Banyak negara Asia memiliki surplus perdagangan besar dengan AS dan juga merupakan importir energi utama. Tarif Trump, yang sebagian telah dihentikan, telah mengguncang ekonomi dan pasar.
Indonesia berencana meningkatkan impor minyak mentah dan LPG dari AS sebesar Rp 164.45 triliun ($10 miliar) sebagai bagian dari negosiasi tarif. Pakistan mempertimbangkan untuk mengimpor minyak mentah dari AS untuk pertama kalinya guna mengimbangi ketidakseimbangan perdagangan yang memicu tarif lebih tinggi dari AS. India sedang mempertimbangkan untuk menghapus pajak impor LNG dari AS untuk meningkatkan pembelian dan membantu mengurangi surplus perdagangan dengan Washington.
Thailand berencana mengimpor lebih banyak LNG dan etana dari AS selama lima tahun ke depan. Proyek ekspor gas alam di Alaska senilai Rp 723.58 triliun ($44 miliar) juga menarik minat dari Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan. Langkah-langkah ini diharapkan dapat membantu negara-negara Asia mengurangi beban tarif dan memperkuat hubungan perdagangan dengan AS.
--------------------
Analisis Kami: Langkah negara-negara Asia ini menunjukkan adaptasi cepat terhadap dinamika kebijakan perdagangan Amerika Serikat yang proteksionis. Namun, ketergantungan yang meningkat pada energi AS juga berpotensi menimbulkan risiko geopolitik baru serta tekanan pada harga energi di pasar global.
--------------------
Analisis Ahli:
Fatih Birol: Upaya diversifikasi sumber energi dan peningkatan impor dari AS bisa menjadi strategi penting untuk menjaga stabilitas pasokan energi sekaligus mengurangi ketergantungan pada negara-negara tertentu.
Daniel Yergin: Ini adalah respon yang wajar dari negara-negara Asia terhadap tekanan tarif AS, karena mereka mencari keseimbangan antara kebutuhan energi dan kepentingan perdagangan yang lebih luas.
--------------------
What's Next: Permintaan impor minyak dan gas dari Amerika Serikat oleh negara-negara Asia akan terus meningkat, yang akan membantu mengurangi ketegangan perdagangan akibat kebijakan tarif dan mendorong kerja sama energi yang lebih erat antara AS dan Asia.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/factbox-asian-countries-look-buy-014304831.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/factbox-asian-countries-look-buy-014304831.html
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan pemerintah Asia untuk mengurangi surplus perdagangan dengan AS?A
Pemerintah Asia berencana untuk membeli lebih banyak minyak dan gas dari AS sebagai bagian dari negosiasi tarif.Q
Negara mana yang berencana meningkatkan impor minyak dan gas dari AS?A
Negara-negara seperti Indonesia, Pakistan, India, dan Thailand berencana untuk meningkatkan impor dari AS.Q
Apa tujuan Indonesia dalam meningkatkan impor dari AS?A
Indonesia ingin meningkatkan impor minyak dan LPG dari AS untuk mencapai target negosiasi tarif.Q
Mengapa Pakistan mempertimbangkan untuk mengimpor minyak mentah dari AS?A
Pakistan ingin mengimpor minyak mentah dari AS untuk pertama kalinya untuk mengatasi ketidakseimbangan perdagangan.Q
Apa itu proyek Alaska LNG dan siapa yang terlibat?A
Proyek Alaska LNG adalah proyek ekspor gas alam senilai $44 miliar yang melibatkan Jepang, Korea Selatan, dan Taiwan.