Pomodo Logo IconPomodo Logo Icon
Tanya PomodoSemua Artikel
Semua
India Rencana Batasi Risiko Pemasok Nuklir Demi Tarik Investasi AS
Courtesy of YahooFinance
Finansial
Kebijakan Fiskal

India Rencana Batasi Risiko Pemasok Nuklir Demi Tarik Investasi AS

Mengubah undang-undang tanggung jawab nuklir untuk menarik perusahaan AS dan meningkatkan kapasitas produksi tenaga nuklir India.

18 Apr 2025, 12.00 WIB
108 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • India berusaha menarik investasi asing dengan melonggarkan undang-undang liabilitas nuklir.
  • Amandemen ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama perdagangan antara India dan AS.
  • Perusahaan-perusahaan India menunjukkan minat besar untuk berinvestasi dalam sektor energi nuklir.
New Delhi, India - India berencana melonggarkan undang-undang tanggung jawab nuklirnya untuk membatasi penalti terkait kecelakaan pada pemasok peralatan. Langkah ini terutama ditujukan untuk menarik perusahaan AS yang telah menahan diri karena risiko paparan tak terbatas. Proposal ini merupakan langkah terbaru untuk meningkatkan kapasitas produksi tenaga nuklir India hingga 100 gigawatt pada tahun 2047.
Baca juga: Westinghouse Targetkan 10 Reaktor Nuklir Besar untuk Capai Ambisi Energi AS 2030
Undang-undang tanggung jawab nuklir India tahun 2010 mengekspos pemasok pada tanggung jawab tak terbatas untuk kecelakaan, yang membuat perusahaan-perusahaan Barat enggan masuk pasar India. Perubahan yang diusulkan akan membatasi hak operator untuk kompensasi dari pemasok pada nilai kontrak dan periode yang ditentukan dalam kontrak. Hal ini diharapkan dapat mengurangi kekhawatiran perusahaan AS seperti General Electric Co dan Westinghouse Electric Co.
Undang-undang tanggung jawab nuklir India berasal dari bencana gas Bhopal tahun 1984, yang menewaskan lebih dari 5.000 orang. Penyelesaian di luar pengadilan sebesar Rp 7.73 triliun ($470 juta) dibayarkan oleh Union Carbide pada tahun 1989. Dengan perubahan ini, India berharap dapat meningkatkan hubungan perdagangan dengan AS dan mencapai target perdagangan bilateral sebesar Rp 8.22 quadriliun ($500 miliar) pada tahun 2030.
--------------------
Analisis Kami: Langkah ini pragmatis dan sangat diperlukan untuk membuka pasar energi nuklir India yang selama ini tertutup bagi pemain asing akibat risiko tinggi. Namun, pembatasan tanggung jawab harus disertai pengawasan ketat agar keamanan nuklir tetap prioritas utama.
--------------------
Analisis Ahli:
Debasish Mishra: Penetapan batas tanggung jawab akan mengurangi kekhawatiran pemasok dan mempercepat pengembangan tenaga nuklir yang bersih dan penting bagi masa depan India.
--------------------
Baca juga: The Nuclear Company: Solusi Nuklir Lama di Tengah Tantangan Energi Masa Depan
What's Next: Dengan adanya pembatasan tanggung jawab pemasok, investasi asing terutama dari AS akan meningkat dan kapasitas tenaga nuklir India akan terus tumbuh, mendukung target energi bersih hingga 2047.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/exclusive-india-plans-ease-nuclear-050012906.html

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang direncanakan oleh pemerintah India terkait undang-undang liabilitas nuklir?
A
Pemerintah India merencanakan untuk melonggarkan undang-undang liabilitas nuklir untuk membatasi penalti terkait kecelakaan bagi pemasok peralatan.
Q
Mengapa perusahaan AS seperti General Electric dan Westinghouse Electric ragu untuk berinvestasi di India?
A
Perusahaan AS ragu untuk berinvestasi karena risiko liabilitas yang tidak terbatas dalam kasus kecelakaan.
Q
Apa yang menjadi tujuan India dalam meningkatkan kapasitas energi nuklirnya?
A
Tujuan India adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi energi nuklir hingga 100 gigawatt pada tahun 2047.
Q
Apa yang diusulkan dalam amandemen undang-undang liabilitas nuklir?
A
Amandemen undang-undang liabilitas nuklir mengusulkan untuk membatasi hak operator untuk kompensasi dari pemasok sesuai dengan nilai kontrak.
Q
Siapa saja perusahaan India yang tertarik untuk berinvestasi dalam sektor nuklir?
A
Perusahaan India seperti Reliance Industries, Tata Power, Adani Power, dan Vedanta Ltd tertarik untuk berinvestasi dalam sektor nuklir.

Artikel Serupa

Startup Nuklir AS Gugat Regulasi NRC untuk Percepat Inovasi Reaktor Kecil
Startup Nuklir AS Gugat Regulasi NRC untuk Percepat Inovasi Reaktor Kecil
Dari Wired
India Siap Hapus Pajak Impor Energi AS untuk Perkuat Perdagangan
India Siap Hapus Pajak Impor Energi AS untuk Perkuat Perdagangan
Dari YahooFinance
India Berhenti Program Insentif Manufaktur Rp 378.24 triliun ($23 Miliar)  Setelah Gagal Capai Target
India Berhenti Program Insentif Manufaktur Rp 378.24 triliun ($23 Miliar) Setelah Gagal Capai Target
Dari YahooFinance
Adani Group Hidupkan Kembali Rencana Investasi Besar di Infrastruktur AS
Adani Group Hidupkan Kembali Rencana Investasi Besar di Infrastruktur AS
Dari YahooFinance
India Siapkan Penurunan Tarif Impor Hadapi Ancaman Tarif Balik AS
India Siapkan Penurunan Tarif Impor Hadapi Ancaman Tarif Balik AS
Dari YahooFinance
India Batasi Insentif EV untuk Fokus Produksi Mobil Listrik Dalam Negeri
India Batasi Insentif EV untuk Fokus Produksi Mobil Listrik Dalam Negeri
Dari YahooFinance
Startup Nuklir AS Gugat Regulasi NRC untuk Percepat Inovasi Reaktor KecilWired
Bisnis
3 bulan lalu
48 dibaca

Startup Nuklir AS Gugat Regulasi NRC untuk Percepat Inovasi Reaktor Kecil

India Siap Hapus Pajak Impor Energi AS untuk Perkuat PerdaganganYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
60 dibaca

India Siap Hapus Pajak Impor Energi AS untuk Perkuat Perdagangan

India Berhenti Program Insentif Manufaktur Rp 378.24 triliun ($23 Miliar)  Setelah Gagal Capai TargetYahooFinance
Bisnis
5 bulan lalu
132 dibaca

India Berhenti Program Insentif Manufaktur Rp 378.24 triliun ($23 Miliar) Setelah Gagal Capai Target

Adani Group Hidupkan Kembali Rencana Investasi Besar di Infrastruktur ASYahooFinance
Finansial
5 bulan lalu
118 dibaca

Adani Group Hidupkan Kembali Rencana Investasi Besar di Infrastruktur AS

India Siapkan Penurunan Tarif Impor Hadapi Ancaman Tarif Balik ASYahooFinance
Bisnis
5 bulan lalu
125 dibaca

India Siapkan Penurunan Tarif Impor Hadapi Ancaman Tarif Balik AS

India Batasi Insentif EV untuk Fokus Produksi Mobil Listrik Dalam NegeriYahooFinance
Teknologi
5 bulan lalu
98 dibaca

India Batasi Insentif EV untuk Fokus Produksi Mobil Listrik Dalam Negeri