Courtesy of YahooFinance

Bitcoin Melonjak Saat Dolar AS Melemah Akibat Ketegangan Politik Federal Reserve

Menjelaskan lonjakan harga Bitcoin dan penurunan dolar AS di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi.

22 Apr 2025, 07.56 WIB

81 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Bitcoin menunjukkan perilaku sebagai aset aman di tengah ketidakpastian politik dan ekonomi.
Penurunan dolar AS dipicu oleh kritik terhadap Federal Reserve dan tekanan untuk pemotongan suku bunga.
Emas mencapai harga tertinggi baru, mencerminkan permintaan yang meningkat di pasar yang volatile.

New York, Amerika Serikat - Bitcoin melonjak melewati Rp 1.45 juta ($88.000) pada hari Senin sebelum menetap di sekitar Rp 1.43 juta ($86.800) , menandai harga tertinggi sejak akhir Maret. Lonjakan ini terjadi setelah penurunan tajam dolar AS, yang mencapai level terendah tiga tahun di tengah kekhawatiran meningkat tentang campur tangan politik di Federal Reserve. Data dari CoinGlass menunjukkan lebih dari Rp 1.60 triliun ($97 juta) posisi short Bitcoin dilikuidasi dalam 24 jam terakhir.

Penurunan dolar AS terjadi setelah Presiden Donald Trump mengintensifkan kritik terhadap Ketua Federal Reserve Jerome Powell. Trump menulis di Truth Social bahwa 'pemecatan Powell tidak bisa datang lebih cepat,' setelah berminggu-minggu menekan bank sentral untuk menurunkan suku bunga. Komentar ini memicu volatilitas pasar, mendorong Indeks Dolar AS turun lebih dari 1% ke level yang terakhir terlihat pada Maret 2022.

Pasar keuangan tradisional mengalami penurunan, dengan Dow Jones Industrial Average, S&P 500, dan Nasdaq semuanya turun sekitar 3%. Meskipun ada tekanan pada ekuitas, Bitcoin naik karena investor beralih ke aset yang dianggap sebagai penyimpan nilai yang lebih aman. Emas juga terus naik, diperdagangkan di atas Rp 56.24 ribu ($3.420) per ounce, harga tertinggi yang pernah ada. Sementara itu, Ethereum diperdagangkan datar di sekitar Rp 26.71 ribu ($1.624) , dan beberapa cryptocurrency lainnya mengalami kenaikan kecil.

--------------------

Analisis Kami: Kenaikan signifikan Bitcoin kali ini menunjukkan perubahan penting dalam perilaku investor yang kini mulai memandang kripto sebagai aset safe haven, bukan sekadar instrumen spekulasi. Namun, ketergantungan pada dinamika politik dan kebijakan moneter membuat pasar kripto tetap sangat rentan terhadap volatilitas ekstrim yang belum dapat diprediksi secara konsisten.

--------------------

Analisis Ahli:

Nouriel Roubini: Kenaikan Bitcoin ini lebih didorong oleh spekulasi dan ketakutan pasar daripada fundamental yang kuat, sehingga volatilitas tetap tinggi dan risiko crash besar masih ada.

Catherine Wood: Ketidakpastian makroekonomi meningkatkan permintaan untuk Bitcoin sebagai aset digital yang unik dan terdesentralisasi, menjadikannya lebih diterima sebagai lindung nilai alternatif.

--------------------

What's Next: Ketidakpastian politik dan ekonomi yang berkepanjangan kemungkinan akan mendorong kenaikan lebih lanjut pada Bitcoin dan emas sebagai aset lindung nilai, sementara pasar saham tradisional tetap rentan terhadap volatilitas dan penurunan.

Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/bitcoin-tops-88-000-over-005608789.html