Courtesy of CNBCIndonesia
Pedagang China Promosikan Produk Mewah Murah di AS, Solidkan Konsumen Melawan Tarif Trump
Menggambarkan fenomena solidaritas warga AS terhadap pedagang ritel China di tengah perang dagang antara AS dan China, serta dampaknya terhadap e-commerce dan media sosial.
25 Apr 2025, 19.40 WIB
135 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Media sosial menjadi alat penting dalam menghubungkan pedagang China dengan konsumen AS.
- Perang dagang antara AS dan China berdampak langsung pada perilaku konsumen di AS.
- Klaim produk tiruan oleh pedagang China menimbulkan kontroversi dan perhatian dari merek-merek mewah.
Amerika Serikat, China - Fenomena baru muncul di Amerika Serikat (AS) di mana warga menunjukkan solidaritas terhadap pedagang ritel China di tengah perang dagang yang sengit antara AS dan China. Para pedagang China mempromosikan produk-produk mewah dengan harga miring di media sosial seperti TikTok dan Instagram, menyasar pembeli dari AS. Mereka mengklaim bahwa produk-produk tersebut diproduksi di pabrik yang sama dengan merek-merek mewah seperti Lululemon, Hermes, dan Birkenstock.
Influencer AS turut mempromosikan video-video dari pedagang China, yang mendorong jumlah download aplikasi e-commerce China seperti DHGate dan Taobao di AS. Warga AS mewaspadai harga-harga barang yang melonjak tinggi akibat tarif yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump terhadap barang impor China. Akibatnya, aplikasi DHGate langsung masuk dalam 'Top 10' aplikasi paling banyak di-download di toko aplikasi Apple dan Google.
Para pakar ritel dan vendor di China mengatakan bahwa tidak mungkin video viral yang mengklaim sebagai produsen merek mewah tersebut menjual produk asli. TikTok dan Instagram telah menghapus beberapa video viral yang mempromosikan barang-barang mewah asal China karena menyalahi kebijakan perusahaan. Namun, banyak video yang diunggah ulang dan terus mendulang popularitas di media sosial.
--------------------
Analisis Kami: Fenomena ini mencerminkan betapa eratnya ketergantungan ekonomi AS pada produk asal China meskipun ada kebijakan tarif yang ketat, dan menunjukkan bahwa konsumen cenderung mencari cara alternatif untuk memperoleh barang dengan harga terjangkau. Namun, ini juga membuka pintu pada risiko penyebaran produk palsu yang bisa merusak reputasi merek serta berpotensi menimbulkan masalah hukum dan perlindungan konsumen di masa depan.
--------------------
Analisis Ahli:
Sucharita Kodali: Viralnya video dari produsen China diperkirakan mendapat izin dari pemerintah China karena mereka lebih fokus pada kepentingan nasional dan perdagangan daripada merek asing saat ini.
Matt Pearl: Fenomena ini menunjukkan kemampuan komunikasi langsung antara produsen China dan konsumen AS sekaligus mempertegas ketergantungan AS pada produk Cina.
--------------------
What's Next: Fenomena penjualan dan pemasaran produk tiruan barang mewah oleh pedagang China di platform digital akan terus meningkat, mendorong pemerintah AS untuk memperketat regulasi impor dan pengawasan terhadap konten palsu di media sosial.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250425154704-37-628815/warga-as-ramai-ramai-serbu-produk-china-tarif-trump-sia-sia
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250425154704-37-628815/warga-as-ramai-ramai-serbu-produk-china-tarif-trump-sia-sia