Courtesy of Reuters

Nike Digugat Karena Tutup Bisnis NFT, Pembeli Alami Kerugian Besar

Menginformasikan tentang gugatan yang diajukan terhadap Nike oleh pembeli NFT karena penutupan mendadak unit RTFKT yang menyebabkan kerugian finansial.

26 Apr 2025, 04.20 WIB

304 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Nike menghadapi gugatan terkait penutupan unit RTFKT yang memproduksi NFT.
Penggugat mengklaim bahwa mereka mengalami kerugian signifikan akibat penutupan mendadak tersebut.
Status hukum NFT masih menjadi perdebatan, dengan banyak litigasi yang sedang berlangsung.

Brooklyn, New York, Amerika Serikat - Nike digugat oleh pembeli NFT bertema Nike dan aset cryptocurrency lainnya yang mengalami kerugian signifikan setelah perusahaan pakaian olahraga tersebut tiba-tiba menutup bisnis yang menciptakan aset-aset tersebut. Gugatan ini diajukan di pengadilan federal Brooklyn, New York oleh pembeli yang dipimpin oleh Jagdeep Cheema, seorang warga Australia.

Para penggugat mengklaim bahwa penutupan mendadak unit RTFKT pada Desember 2024 menyebabkan permintaan untuk NFT mereka mengering. Mereka juga mengatakan bahwa mereka tidak akan membeli NFT tersebut jika tahu bahwa token tersebut adalah sekuritas yang tidak terdaftar dan bahwa Nike akan menyebabkan 'karpet ditarik dari bawah mereka'.

Nike membeli RTFKT pada Desember 2021 dengan tujuan untuk memanfaatkan inovasi mutakhir dalam menciptakan koleksi generasi berikutnya yang menggabungkan budaya dan permainan. Namun, penutupan unit ini menyebabkan kerugian finansial bagi para pembeli NFT, yang kini menuntut ganti rugi lebih dari Rp 82.22 miliar ($5 juta) atas pelanggaran undang-undang perlindungan konsumen di beberapa negara bagian.

Referensi:
[1] https://www.reuters.com/sustainability/boards-policy-regulation/nike-sued-over-closure-crypto-business-2025-04-25/

Analisis Kami

"Kasus ini menimbulkan pertanyaan serius tentang transparansi dan tanggung jawab perusahaan besar dalam investasi digital yang berisiko seperti NFT. Jika Nike tidak menghadapi konsekuensi hukum yang tegas, akan sulit bagi konsumen untuk merasa terlindungi di pasar NFT yang masih sangat spekulatif dan kurang regulasi."

Analisis Ahli

Pengacara Hukum Digital Terkenal

"Kasus ini menandai awal dari era regulasi NFT dan bisa memperjelas batas antara produk digital biasa dan sekuritas di mata hukum AS."

Prediksi Kami

Gugatan ini bisa menjadi preseden penting dalam menentukan status hukum NFT dan bagaimana perusahaan besar harus mengelola aset digital mereka agar tidak terkena tuntutan hukum serupa di masa depan.