Courtesy of CNBCIndonesia

Dampak Perang Dagang: Pabrik China Promosi Produk Tiruan ke Konsumen AS Lewat TikTok

Menggambarkan bagaimana perang dagang antara AS dan China mempengaruhi perilaku konsumen dan pedagang di kedua negara, serta peran media sosial dalam fenomena ini.

28 Apr 2025, 16.45 WIB

80 dibaca

Ikhtisar 15 Detik

Media sosial menjadi saluran penting bagi pabrik China untuk menjangkau konsumen AS.
Perang dagang memicu solidaritas di antara konsumen AS terhadap pedagang di China.
Produk tiruan yang dijual di media sosial menimbulkan tantangan bagi merek-merek terkenal.

Jakarta, Indonesia - Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China telah memunculkan fenomena baru di media sosial. Pabrik-pabrik di China yang terdampak tarif resiprokal AS mulai mempromosikan produk mereka langsung ke konsumen AS melalui TikTok dan media sosial lainnya. Video-video viral menunjukkan harga produksi barang-barang mewah di China jauh lebih murah dibandingkan harga jual di AS, yang menarik perhatian banyak konsumen.

Warga AS menunjukkan solidaritas terhadap pedagang China dan protes terhadap tarif resiprokal yang diberlakukan oleh pemerintahan Trump. Influencer AS turut mempromosikan video-video dari pedagang China, yang mendorong peningkatan jumlah download aplikasi e-commerce China seperti DHGate dan Taobao di AS. Media sosial menjadi jalur komunikasi langsung antara pemilik pabrik dan pedagang China dengan konsumen AS.

Para ahli menyatakan bahwa fenomena ini menunjukkan ketergantungan AS pada barang-barang asal China dan kemampuan komunikasi antara pedagang China dan konsumen AS. Meskipun banyak video viral telah dihapus oleh TikTok, fenomena ini tetap menunjukkan minat besar warga AS untuk membeli produk-produk murah dari China di tengah perang dagang yang dilancarkan oleh Presiden AS Donald Trump.

--------------------

Analisis Kami: Fenomena ini menyoroti bagaimana teknologi dan media sosial dapat menjadi senjata baru dalam perang dagang global dengan membuka jalur komunikasi langsung antara produsen dan konsumen. Meski tampak mendukung konsumen dengan harga lebih murah, hal ini berpotensi merusak reputasi merek dan memperpanjang konflik dagang antara dua negara besar.

--------------------

Analisis Ahli:

Matt Pearl: Fenomena ini mengaktivasi pandangan politik warga AS, memperlihatkan ketergantungan AS dengan barang asal China dan kemampuan komunikasi langsung antara pedagang China dan konsumen AS.

Sucharita Kodali: Video viral dari produsen China sepertinya diizinkan pemerintah China, dan pabrik merek mewah tidak mungkin menjual langsung agar tidak merusak hubungan jangka panjang dengan merek besar.

--------------------

What's Next: Fenomena penjualan langsung produk tiruan dan promosi via media sosial dari pabrik China kemungkinan akan terus meningkat, memicu lebih banyak ketegangan perdagangan sekaligus memperdalam ketergantungan konsumen AS terhadap barang-barang China meski ada hambatan tarif.

Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20250428135048-37-629322/viral-pabrik-china-ungkap-harga-asli-tas-hermes-cek-fakta-sebenarnya