Courtesy of TechCrunch
Ikhtisar 15 Detik
- Dex menggunakan AI untuk meningkatkan proses rekrutmen dan mencocokkan kandidat dengan perusahaan.
- Startup ini telah mendapatkan dukungan dari Andreessen Horowitz dan berhasil menarik perhatian beberapa perusahaan teknologi di Inggris.
- Dengan pendanaan yang diperoleh, Dex berencana untuk memperluas tim dan meluncurkan platform secara publik.
London, Inggris - Andreessen Horowitz, sebuah firma modal ventura terkenal di Silicon Valley, mendukung startup baru di Inggris bernama Dex yang berusaha untuk mendefinisikan ulang cara AI digunakan dalam proses rekrutmen. Dex didirikan oleh Harry Uglow dan Paddy Lambros, yang sebelumnya bekerja di firma VC Eropa, Atomico. Dengan menggunakan AI, Dex membantu perusahaan dan kandidat dalam proses rekrutmen dengan cara yang lebih efisien dan personal.
Baca juga: Mengapa Onyx percaya bahwa solusi open-source mereka akan memenangkan pencarian perusahaan?
Dex telah menarik sekitar dua lusin perusahaan teknologi di Inggris dan mengumpulkan Rp 50.98 miliar ($3.1 juta) dalam putaran pendanaan pra-bibit. Platform ini menggunakan beberapa penyedia LLM seperti OpenAI, Google (Gemini), dan Meta (Llama) untuk memastikan mereka selalu menggunakan teknologi terbaru. Dex berbicara dengan lebih dari 50 pemimpin rekrutmen berpengalaman di Inggris untuk memahami metodologi rekrutmen terbaik.
Dex bekerja untuk kandidat pasif dan aktif, membantu mereka merencanakan langkah karir berikutnya, mempersiapkan wawancara, dan bahkan menegosiasikan tawaran. Platform ini menghilangkan kebutuhan untuk CV dan surat lamaran, membuat proses rekrutmen lebih efisien. Dengan pendanaan yang diperoleh, Dex berencana untuk memperluas tim mereka dan meluncurkan platform ini secara publik di Inggris sebelum merambah pasar internasional.