Courtesy of TechCrunch
Dex, Startup AI dari Inggris, Bertujuan Permudah Cari Kerja dengan Kecerdasan Buatan
Menyediakan platform AI yang membantu perusahaan dan kandidat dalam proses rekrutmen dengan lebih efisien dan efektif.
29 Apr 2025, 16.30 WIB
40 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Dex menggunakan AI untuk meningkatkan proses rekrutmen dan mencocokkan kandidat dengan perusahaan.
- Startup ini telah menarik perhatian investor besar dan beberapa unicorn di U.K.
- Dex berfokus pada retensi talenta dengan membantu kandidat menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan mereka.
London, Inggris - Andreessen Horowitz, sebuah firma modal ventura terkenal di Silicon Valley, mendukung startup baru di Inggris bernama Dex yang bertujuan untuk mendefinisikan ulang cara AI digunakan dalam rekrutmen. Dex didirikan oleh Harry Uglow dan Paddy Lambros, yang sebelumnya bekerja di firma VC Eropa, Atomico. Startup ini telah menarik sekitar dua lusin perusahaan teknologi di Inggris dan sedang dalam tahap beta tertutup untuk menyempurnakan platformnya sebelum peluncuran yang lebih luas.
Dex menggunakan AI untuk memahami pengalaman, keterampilan, dan ambisi kandidat melalui percakapan telepon. Platform ini membantu kandidat merencanakan langkah karir berikutnya, mempersiapkan wawancara, dan bahkan menegosiasikan tawaran pekerjaan. Dex bekerja baik untuk kandidat pasif maupun yang aktif mencari pekerjaan, menghilangkan kebutuhan untuk CV dan surat lamaran, serta memberikan data pasar tentang kompensasi rata-rata untuk peran tertentu.
Dex telah mengumpulkan dana sebesar Rp 50.98 miliar ($3,1 juta) dalam putaran pendanaan pra-bibit yang dipimpin oleh a16z’s Speedrun fund dan Concept Ventures. Dengan dana ini, Dex berencana untuk memperluas timnya di bidang teknik dan pemasaran, serta meluncurkan platformnya secara publik di Inggris sebelum merambah ke pasar internasional. Dex bertujuan untuk menciptakan kemitraan yang langgeng antara karyawan dan perusahaan, membantu perusahaan mempertahankan talenta terbaik dan memberdayakan karyawan untuk menemukan pekerjaan yang mereka cintai.
--------------------
Analisis Kami: Dex menunjukkan bahwa masa depan rekrutmen adalah AI yang personal dan adaptif, melebihi sekadar papan pekerjaan tradisional yang pasif. Namun, tantangan utama bagi mereka adalah membuktikan efektivitas matchmaking mereka di skala besar serta menjaga keakuratan dan kepercayaan pengguna terhadap sistem AI mereka.
--------------------
Analisis Ahli:
Paddy Lambros: Dengan pendekatan berfokus pada memahami kebutuhan individu dan perusahaan, Dex berupaya merevolusi cara pencarian dan penempatan kerja agar lebih efisien dan manusiawi.
--------------------
What's Next: Dengan dukungan dana dan teknologi canggih, Dex berpotensi menjadi platform utama dalam rekrutmen AI yang tidak hanya mempercepat proses pencarian kerja tetapi juga meningkatkan kualitas kecocokan dan retensi jangka panjang di industri teknologi global.
Referensi:
[1] https://techcrunch.com/2025/04/29/a16z-backs-uk-startup-dex-to-scale-ai-talent-agent-and-recruitment-matchmaker/
[1] https://techcrunch.com/2025/04/29/a16z-backs-uk-startup-dex-to-scale-ai-talent-agent-and-recruitment-matchmaker/
Pertanyaan Terkait
Q
Apa tujuan utama dari startup Dex?A
Tujuan utama dari startup Dex adalah untuk mendefinisikan ulang cara AI digunakan untuk mencocokkan perusahaan dengan talenta.Q
Siapa pendiri Dex dan latar belakang mereka?A
Pendiri Dex adalah Harry Uglow dan Paddy Lambros, yang sebelumnya bekerja di Atomico.Q
Berapa jumlah pendanaan yang berhasil dikumpulkan oleh Dex?A
Dex berhasil mengumpulkan pendanaan sebesar $3,1 juta dalam putaran pendanaan pra-bibit.Q
Apa yang membedakan Dex dari platform rekrutmen lainnya?A
Dex membedakan dirinya dengan menjadi platform yang fokus pada pemahaman mendalam tentang kandidat dan membantu mereka dalam semua aspek pencarian kerja.Q
Bagaimana Dex membantu kandidat dalam proses pencarian kerja?A
Dex membantu kandidat dengan melakukan percakapan untuk memahami pengalaman dan keterampilan mereka, serta memberikan peluang yang relevan dan persiapan wawancara.